Analisis narasi film 99 Cahaya di Langit Eropa
Main Author: | Atik Sukriati Rahmah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Iimu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Keberadaan Islam di belahan dunia lain, terutama di negara-negara sekuler seperti di benua Eropa, seringkali diwarnai dengan prasangka dan kesalahpahaman. Dengan segala kompleksitas global yang dihadapi umat muslim saat ini�mulai dari isu terorisme, konflik politik antarnegara, serta konflik antara nilai-nilai yang berlaku di masyarakat�tantangan yang dihadapi umat Muslim saat ini cukup besar dan yang pasti sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya.Melalui potret kehidupan masyarakat muslim di Eropa yang menjadi minoritas, film ini juga memberikan gambaran bagi kaum muslim di Indonesia bahwa hidup sebagai kelompok minoritas tidaklah mudah. Muslim di Indonesia sangat dimanjakan dengan fasilitas ibadah yang sangat memadai, lingkungan yang mendukung kebebasan beragama serta beragam hak istimewa. Bagaimanakah jika situasi tersebut berbalik, dan Muslim menjadi istilah yang sangat asing bahkan cenderung diwarnai stigma, seperti yang terjadi di banyak negara lain. Dari latar belakang di atas, maka munculah beberapa pertanyaan penelitian. Pertanyaan tersebut adalah Bagaimana alur cerita di awal, tengah, akhir pada film 99 Cahaya di Langit Eropa? Dan Bagaimana Komunikasi antaragama dan budaya di masyarakat muslim eropa. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivis. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan.Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin pandangan partisipan tentang situasi yang tengah diteliti.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis deskriptif. Mendefinisikan metodologi sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik itu tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati oleh peneliti. Teori yang digunakan adalah analisis narasi (narrative analysis) modelTvzetan Todorov, memiliki tiga alur waktu cerita, yaitu alur cerita awal, tengah, dan akhir.Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan �keseimbangan� di mana beberapa potensi pertentangan berusaha �diseimbangkan� � pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Ide keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara tertentu.Subjek penelitian ini adalahfilm 99 Cahaya Di Langit Eropa, sedangkan Objek penelitian ini adalahpotongan adegan visual ataupun narasi dialog dalam film 99 Cahaya Di Langit Eropa. Penemuan dari penelitian dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa sangat jelas digambarkan bagaimana umat Islam di tengah wajah minusnya mesti tampil sebagai agen yang damai, agen yang penuh senyum, saling membantu untuk sesama, dan denganyang berbeda keyakinan.Setiap tahun aksi diskriminasi terhadap umat Islam kian parah. Namun demikian patut disayangkan bahwa pembela HAM di Eropa selama ini hanya merasa cukup melakukan observasi pelanggaran hak asasi manusia di luar Eropa, khususnya negara-negara yang bersebrangan dengan kebijakan barat. Diskriminasi yang diterima kelompok minoritas ini dalam hal mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, perumahan dan perlindungan.