Bentuk komunikasi guru agama dalam pembinaan akhlak siswa di SMP Al-Hasra Bojongsari Baru Depok

Main Author: Nila Sari
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Iimu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Di era globalisasi ini banyak remaja khususnya kaum pelajar yang terjerumus dalam arus pergaulan bebas seperti tawuran, seks bebas, narkoba, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena secara psikologis para remaja jiwanya masih sangat labil dan mudah dipengaruhi. Masalah tersebut dapat diatasi, salah satunya dengan pembinaan akhlak. Begitu pun pembinaan akhlak di sekolah SMP Al-Hasra Depok. Maka dari itu, rumusan masalahnya adalah bagaimana bentuk komunikasi guru agama dalam pembinaan akhlak Siswa di SMP Al-Hasra Bojongsari Depok? Dan Apa faktor penghambat guru agama dalam komunikasi pada pembinaan akhlak siswa di SMP Al-Hasra Bojongsari Depok, dan bagaimana solusinya? Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan menghasilkan data deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi langsung kelapangan, wawancara langsung kepada subjek penelitian, dan dokumentas pribadi peneliti dan dokumentasi dari sekolah. Dan prosedur pemilihan subyek penelitian dengan menggunakan purpossive sampling yaitu SMP Al-Hasra Bojongsari Baru Depok yang meliputi guru agama. Teori yang digunakan adalah teori Ronald B. Adler dan George Rodman. Yaitu teori tipe kelompok belajar (learning group) Di mana SMP Al-Hasra ini merupakan sebuah lembaga pendidikan ataupun sebuah sekolah. Bentuk komunikasi yang digunakan oleh guru dalam pembinaan akhlak siswa di SMP Al- Hasra Depok ada dua. Pertama adalah komunikasi antarpribadi, yang mana komunikasi antarpribadi ini berlangsung pada kegiatan belajar mengajar di luar kelas. Kedua adalah bentuk komunikasi kelompok dengan tipe kelompok belajar (learning group). Dimana bentuk komunikasi kelompok ini dilakukan secara klasikal. Komunikasi klasikal itu sendiri ialah komunikasi yang dilakukan secara bersama-sama di dalam kelas, contohnya dalam kegiatan belajar di dalam kelas. Kemudian terdapat dua faktor penghambat. Yaitu hambatan psikologis dan ekologis. Adapun solusinya ialah dengan adanya komunikasi antara orang tua dan guru di sekolah. Dan bimbingan atau konseling yang dilakukan oleh para guru. Bentuk komunikasi yang digunakan dalam pembinaan akhlak ini sudah cukup terlaksana dengan baik, terbukti bahwa para siswa SMP Al-Hasra sudah menerapkan akhlak didalam lingkungan sekolah maupun dirumah mereka masingmasing. Seperti melaksanakan Sholat lima waktu.