Fungsi folklor hajat bumi kramat ganceng dalam komunikasi antar budaya masyarakat urban di kelurahan Pondok Ranggon Jakarta timur

Main Author: MAULANA, Ega
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Iimu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Folklor merupakan fenomena unik di kalangan masyarakat pada era post modern ini. Terlebih fenomena tersebut ada di daerah ibukota yang notabene merupakan daerah metropolitan. Ini termasuk warisan budaya yang dilahirkan bangsa ini dan menjadi sebuah kekayaan khazanah nusantara. Fenomena ini pun terdapat di sebelah timur ibukota Jakarta tepatnya Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur dan dikenal dengan perayaan �Hajat Bumi Kramat Ganceng�. Oleh karenanya dalam penelitian ini fungsi dari folklor tersebut menjadi objek utamanya. Adapun rumusan masalahnya adalah: pertama bagaimana pengaplikasian fungsi folklor yang terdapat pada �Hajat Bumi Kramat Ganceng� dalam konteks komunikasi budaya pada masyarakat urban di Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Ke dua Bagaimana korelasi fungsi folklor terhadap fungsi komunikasi yang ada dalam keberlangsungan pewarisan budaya yang mendukung pelestarian perayaan �Hajat Bumi Kramat Ganceng� tersebut. Ke tiga Apa latar belakang budaya daerah Pondok Ranggon serta masyarakat urban di sana? Serta bagaimana komunikasi budaya yang terjadi dalam perayaan �Hajat Bumi Kramat Ganceng� Penelitian ini menggunakan teori fungsi folklor yang dikemukakan William R. Bascom yang menyatakan bahwa pada pelaksanaannya folklor memilii empat fungsi terhadap kolektifitas masyarakat di dalamnya. Dikemukakan bahwa folklor adalah alat dari keseimbangan hidup dalam kolektifitas tersebut yang menjaga sekaligus mengajarkan nilai-nilai luhur kepada generasi-generasi berikutnya. Adapun metodologi yang dipakai adalah kualitatif, dengan pendekatan deksriptif kualitatif yang dijelaskan oleh Bogdan dan Taylor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa folklor �Hajat Bumi Kramat Ganceng� ini memberikan fungsinya menjadi pranata sosial dalam lingkungan masyarakat Pondok Ranggon, menjadi alat pendidikan, dan menjadi alat pemasa dan pengawas norma-norma masyarakat walaupun pada dekade-dekade belakangan ini sudah banyak dihuni oleh kaum urban yang mencari penghidupan di ibukota. Selain itu pula bahwa fungsi folklor berjalan karena komunikasi bergerak sesuai fungsinya. Pengaplikasian fungsi folklor tidak terlepas dari peran dan fungsi komunikasi di dalamnya.