Hubungan pola makan dengan Metabolic Syndrome dan gambar aktivitas fisik anggota klub senam jantung sehat kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Tahun 2013
Main Author: | Muhammad Fahad |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Metabolic syndrome merupakan sekumpulan faktor risiko yang mengarah kepada penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus. Metabolic syndrome diantaranya dipengaruhi oleh pola makan dan aktivitas fisik. Pola makan tinggi kolesterol dapat menaikkan kadar kolesterol total > 200mg/dL, yang berdampak pada risiko metabolic syndrome, sedangkan aktivitas fisik rutin dapat mencegah metabolic syndrome. Penelitian sebelumnya menyebutkan, pada tahun 2005, 50 % Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah memiliki kadar kolesterol total > 200 mg/dl, sehingga diduga jumlah kasus metabolic syndrome cukup tinggi pada popolasi ini, padahal mereka melakukan senam rutin 3 kali seminggu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola makan dengan metabolic syndrome dan gambaran aktivitas fisik Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah. Jenis penelitian ini adalah penelitian epidemiologi analisis observasi dengan desain cross sectional study. Metode sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 40 orang. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukan 52,5% responden menderita metabolic syndrome, dengan kelompok komponen risiko yang dominan yaitu obesitas abdominal, resistensi insulin dan hipertensi. Tidak ditemukan responden dengan aktivitas fisik dan asupan karbohidrat berisiko, tetapi ditemukan variabel lain yang berisiko, yaitu asupan kalori sejumlah 17,5 % responden, asupan protein sejumlah 35 % responden dan asupan lemak sejumlah 40 % responden. Hasil uji chi square menunjukan asupan kalori dan asupan lemak berhubungan dengan metabolic syndrome, dengan p value 0,009 dan 0,008. Simpulan dari penelitian ini adalah pola makan berdasarkan asupan kalori dan asupan lemak berhubungan dengan kejadian metabolic syndrome, sehingga disarankan bagi Anggota Klub Senam untuk memperbaiki pola makannya, namun tetap memelihara dan meningkatkan aktivitas fisiknya