Faktor-faktor yang berhubungan dengan carpal tunnel syndrome (CTS) pada pengguna komputer di office bukka teknik utama cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun 2010

Main Author: AGGRAINI, Dwi Ranti
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Daftar Isi:
  • Carpal tunnel syndrome merupakan bagian dari musculoskeletal disorders (MSDs). Carpal tunnel syndrome adalah kumpulan gejala akibat jebakan atau penegangan pada nervus medianus ketika melalui terowongan carpal di pergelangan tangan. Faktorfaktor yang dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome antara lain faktor pekerjaan, pekerja, dan lingkungan. Faktor pekerjaan antara lain umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, indeks masa tubuh dan masa kerja. Carpal tunnel syndrome merupakan gejala yang sering dirasakan oleh pengguna komputer, seperti mendisain dan administrasi. Hal ini disebabkan karena pekerja di head office PT.Bukaka Teknik Utama menghabiskan waktu dengan menggunakan mouse dan keyboard untuk mendisain dan administrasi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 orang pekerja PT.Bukaka Teknik Utama Cileungsi Bogor didapatkan bahwa keluhan yang paling banyak dialami oleh karyawan yaitu 70% pernah mengalami carpal tunnel syndrome dan 30 % tidak pernah mengalami carpal tunnel syndrome. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan disain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan carpal tunnel syndrome pada pengguna komputer di head office PT.Bukaka Teknik Utama Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun 2010. Sampel penelitian ini sebanyak 75 orang. Data penelitian didapat dari wawancara dengan menggunakan kuesioner, mengukur tinggi badan dan berat badan, mengambil foto pekerja dan pemeriksaan fisik diagnose carpal tunnel syndrome. Data dianalisis ssecara univariat untuk melihat gambaran masing-masing variabel, dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan setiap variabel terhadap carpal tunnel syndrome. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang mengalami carpal tunnel syndrome lebih banyak dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami carpal tunnel syndrome. Selain itu terdapat hubungan antara carpal tunnel syndrome dengan iii tingkat risiko ergonomi, umur, indeks masa tubuh dan masa kerja, sedangkan sedangkan jenis kelamin dan kebiasaan merokok tidak ada hubungan yang bermakna dengan carpal tunnel syndrome. Saran yang diajukan kepada pekerja sebaiknya menjaga indeks masa tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat, rendah lemak dan kolestrol serta olahraga yang teratur untuk mengurangi terjadinya carpal tunnel syndrome dan perusahaan sebaiknya mengadakan penyuluhan tentang bahaya obesitas dan tentang carpal tunnel syndrome.