Penerapan the policy of peace and prosperity Korea Selatan terhadap Korea Utara di bawah pemerintahan Roh Moo-hyun
Main Author: | Amelia Fitriani |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini melakukan analisa mengenai penerapan the Policy of Peace and Prosperity yang merupakan kebijakan resmi Korea Selatan terhadap Korea Utara di bawah pemerintahan Roh Moo-hyun (2003-2008). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana kebijakan tersebut diterapkan, serta instrumen apa saja yang digunakan dalam penerapannya. Penulis menggunakan metode analisis kualitatif yang bersifat deskriptif analitis dalam melakukan penelitian ini. Dalam temuan penulis, the Policy of Peace and Prosperity mampu meningkatkan partisipasi aktif Korea Utara dalam berbagai instrumen yang digunakan, seperti dalam kerjasama ekonomi melalui Kaesong Industrial Complex dan proyek wisata Gunung Kumgang. Selain itu, kebijakan itu juga mampu melibatkan Korea Utara melalui program pertemuan kembali keluarga yang terpisah. Korea Selatan dan Korea Utara juga secara bersamasama terlibat dalam Pembicaraan Enam Pihak (Six Party Talks) bersama dengan Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan Jepang untuk membahas masalah Semenanjung Korea. Akan tetapi, kebijakan Roh Moo-hyun mendapat hambatan eksternal, terutama dari Amerika Serikat yang sejak dipimpin oleh pemerintahan George W Bush melakukan perubahan dalam kebijakannya terhadap Korea Utara. Perubahan sikap Amerika Serikat yang cenderung keras terhadap Korea Utara kemudian memicu pada gagalnya penerapan Agreed Framework 1994. Kegagalan Agreed Framework 1994 turut membawa perubahan sikap Korea Utara menjadi lebih agresif dengan menarik diri dari NPT dan menghidupkan kembali reaktor nuklirnya sebagai respon terhadap Amerika Serikat. Sikap Korea Utara yang cenderung lebih agresif tersebut kemudian mempengaruhi penerapan the Policy of Peace and Prosperity. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana penerapan the Policy of Peace and Prosperity diterapkan kepada Korea Utara, penulis menggunakan teori kebijakan luar negeri, konsep diplomasi, dan bantuan luar negeri