Potensi antibakteri ekstrak metanol daun Namnam (Cynometra cauliflora L.) dan madu lokal

Main Author: Chairunisa Juhriyah
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Sains dan Teknologi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Penggunaan bahan alami sebagai pengobatan alternatif telah banyak digunakan dikalangan tradisional maupun modern. Salah satunya adalah madu dan tanaman namnam (Cynometra cauliflora L.) sebagai antibakteri namun kombinasin keduanya belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri yang terdapat pada madu lokal dan ekstrak metanol daun namnam (Cynometra cauliflora L.) serta kombinasinya. Metode penelitian menggunakan metode lubang sumuran. Madu lokal yang digunakan adalah madu R21, madu KL21, madu KP21, madu rambutan, madu kelengkeng, dan madu Trigona serta ekstrak metanol daun namnam. Keenam jenis madu lokal mampu menghambat pertumbuhan E. coli (30,9?36,7 mm), tetapi hanya dua jenis madu yang mampu menghambat pertumbuhan S. aureus yakni madu KP21 (6,3 mm) dan madu Trigona (16,6 mm). Ekstrak metanol daun namnam (Cynometra cauliflora L.) mampu menghambat pertumbuhan S. aureus (23,7 mm) tetapi tidak mampu menghambat pertumbuhan E. coli, sedangkan kombinasi keenam madu lokal dan ekstrak metanol daun namnam (Cynometra cauliflora L.) mampu menghambat pertumbuhan bakteri E. coli (23?28,4 mm) dan S. aureus (17,6-22,3 mm). Kombinasi ekstrak metanol daun namnam dan madu kelengkeng memiliki potensi antibakteri terhadap S. aureus, kombinasi ekstrak metanol daun namnam dan madu rambutan memiliki potensi antibakteri terhadap E. coli tetapi sampel kombinasi tidak lebih dibandingkan dengan madu KP21 tunggal terhadap E. coli dan ekstrak metanol daun namnam tunggal terhadap S. aureus. Seluruh sampel dibandingkan dengan dua kontrol positif yaitu, kontrol kloramfenikol yang menghambat pertumbuhan E. coli (27,9 mm), S. aureus (22,2 mm) serta kontrol betadin yang menghambat pertumbuhan E. coli (23,5 mm) dan S. aureus (10,3 mm).