Pengaruh resiliensi dan forgiveness terhadap psychological well-being pada perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga
Main Author: | Dasep Saepullah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Psikologi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Dewasa ini, kita melihat terjadinya peningkatan fenomena kasus kekerasan dalam rumah tangga, baik secara kuantitas maupun kualitas.Akibat dari kekerasan dapat beragam, salah satunya mempengaruhi kondisi psychological well being.Perempuan (istri) yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga cenderung tidak resilient dan tidak mampu memaafkan atau forgiving terhadap orang yang melakukan kekerasan terhadap dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dimensi resiliensi dan dimensi forgiveness terhadap psychological well-being pada perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian kuantitatif dengan analisis regresi berganda melibatkan sampel sebanyak 150 orang perempuan (istri) yang menikah atau pernah menikah dan berusia 25-59 tahun.Alat ukur psychological well being yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil adaptasi dari alat ukur The Ryff Scales of Psychological Well-Being, sedangkan alat ukurresiliensi yang digunakan adalah hasil adaptasi dari alat ukur Resilience Quotient kemudian alat ukur Forgiveness yang digunakan adalah hasil adaptasi dari alat ukur Transgression-Related Interpersonal Motivations. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara bersamaan emotion regulation, causal analysis, impuls control dan revenge motivation secara signifikan mempengaruhi psychological well-being (P < 0.05).Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan variabel lain sepertidukungan sosial, religiusitas, lama pernikahan, lama kekerasan yang terjadi serta jumlah anak untuk dijadikan independent variable dan melihat pengaruhnya terhadap psychological well being dan memperbanyak jumlah sampel yang lebih bervariasi.