Dampak bentuk soal (LIKERT, Scale semantic differential dan forced-choice) terhadap validitas konstruk dan social desirability dari skala prosocial tendencies measure (PTM)
Main Author: | Farah Fauzia |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Psikologi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Self report Prosocial Tendencies Measure (PTM) dibuat dalam tiga format yang berbeda (Likert scale, Semantic Differential, dan Forced-Choice). Ketiga format PTM tersebut dianalisis untuk dilihat tingkat validitasnya dan kerentanannya terhadap social desirability response (SDR). Masingmasing format self-report terdiri dari 30 item pernyataan. Marlowe- Crowne Social Desirability Scale (MCSDS) digunakan untuk melihat kerentanan masing-masing format PTM terhadap SDR. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran terhadap 311 orang mahasiswa (219 perempuan dan 92 laki-laki). Hasil menunjukkan bahwa bentuk Semantic Differential memiliki tingkat validitas yang tinggi akan tetapi sangat rentan terhadap SDR. Bentuk Likert scale juga memiliki tingkat validitas yang tinggi setelah bentuk Semantic Differential akan tetapi masih rentan terhadap SDR. Sedangkan bentuk Forced-Choice sangat kurang rentan terhadap SDR. Analisis tambahan menunjukkan bahwa bentuk Likert scale �lah yang paling baik dalam mengukur PTM. Bentuk Semantic Differential dan Likert scale dilaporkan selain mengukur PTM juga mengandung bias social desirability. Meskipun bentuk Forced-Choice juga dilaporkan mengukur PTM akan tetapi mengandung bias social undesirability. Penggunaan bentuk Forced-Choice ini dianjurkan untuk mengontrol pengaruh dari social desirability response (Paulhus,1991).