Pencitraan laskar pembela islam FPI dalam mentransformasikan nilai-nilai islam di tengah masyarakat (studi kasus program pembinaan keagamaan Lembaga Dakwah Front)
Main Author: | Arip Rahman Hakim |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Kehadiran Front Pembela Islam sebagai organisasi Islam yang berjuang menegakkan amar ma�ruf nahi munkar cukup menyita perhatian masyarakat. hal. ini karena aksi-aksi yang dilakukan oleh para laskar militernya yakni laskar pembela Islam dianggap tidak sejalan atau tidak sesuai dengan ajaran Islam. Puncaknya pada tahun 2002 Ketua Umum Front Pembela Islam bersama para aktivis FPI dijebloskan dalam sel tahanan Polda Metro Jaya. Belajar dari pengalaman tersebut perubahan besarpun terjadi pada organisasi FPI. Tepatnya pada tahun 2004 FPI membentuk suatu lembaga dakwah yang diberi nama Lembaga Dakwah Front (LDF). Salah satu fungsi LDF adalah sebagai humas FPI dalam memberikan informasi yang komperhensif tentang FPI. Dalam penelitian ini penulis mencoba membahas permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, yaitu; Bagaimana peran Lembaga Dakwah Front dalam Pencitraan Laskar Pembela Islam FPI? Apa hambatan dan pendukung proses pencitraan Laskar Pembela Islam FPI? Teori yang digunakan adalah teori pencitraan. Dalam teori ini disebutkan 5 jenis pencitraan diantaranya citra bayangan, citra berlaku, citra harapan, citra perusahaan atau lembaga, dan citra majemuk. Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam menciptakan citra positif Laskar Pembela Islam FPI di tengah masyarakat. Lembaga Dakwah Front (LDF) mengadakan berbagai kegiatan pembinaan keagamaan antara lain Safari Dakwah dan pengabdian kepada masyarakat, Salah satunya adalah program santunan kepada anak yatim piatu dan dhuafa (YATAMA). Lembaga Dakwah Front (LDF) juga mengadakan kaderisasi aktivis FPI seperti; rekrutment dan diklat-diklat keorganisasian. Selain itu, Lembaga Dakwah Front melakukan pembinaan akivis melalui kegiatan pengajian. Dalam menjalankan peranya sebagai humas FPI, ada beberapa hambatan yang menjadi permasalahan LDF selama ini salah satunya adalah media massa, LDF beranggapan bahwa ada ketidak berimbangan informasi yang disampaikan oleh media massa, khususnya media mainstream.Dalam penyampaian berita media mainstream cenderung tendensius menjelekkan FPI. Selain itu, hal. lain yang menjadi persoalan adalah masalah pendanaan kegiatan organisasi. Rangkaian kegiatan pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh LDF merupakan satu bentuk usaha untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat terhadap perjuangan FPI. Karena selama ini yang terlihat di permukaan muncul opini masyarakat yang mendiskreditkan FPI. Namun penulis melihat usaha-usaha yang dilakukan LDF masih belum efektif, karena jangkauan syi�arnya masih terbatas baik ruang maupun waktunya. Dalam hal. pengelolaan sumber dana LDF belum memiliki sistem pengelolaan yang baik. Untuk melakukan kegiatan saja LDF harus secara swadaya mengumpulkan dana dari anggota