Konstruksi peran sosial perempuan dalam rubrik liputan khas sukses di mata kami pada majalah femina
Main Author: | Latifah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Perempuan merupakan makhluk sosial yang terkonstruksi perannya melalui budaya. Perempuan terkonstruksi untuk tidak diperbolehkan beraktivitas di publik dan diposisikan pada ruang domestik semata. Begitu pula media massa, banyak media massa yang telah mengkontruksi peran sosial perempuan melalui teks wacananya. hal. ini terlihat dalam rubrik Liputan Khas dengan judul artikel Sukses di Mata Kami pada majalah Femina yang mengkonstruksi peran sosial perempuan dalam menentukan keberhasilan antara urusan rumah tangga dan karier. Melihat persoalan di atas, maka muncul pertanyaan, bagaimana wacana peran sosial perempuan dalam rubrik Liputan Khas Sukses di Mata Kami dilihat melalui struktur teks? Bagaimana wacana peran sosial perempuan dalam rubrik Liputan Khas Sukses di Mata Kami dilihat melalui kognisi sosial? Bagaimana wacana peran sosial perempuan dalam rubrik Liputan Khas Sukses di Mata Kami dilihat melalui konteks sosial? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis. Adapun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis wacana Teun A. van Dijk. Analisis wacana ini memiliki tiga elemen penting, yaitu struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teori konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckmann menjadi teori dalam penelitian ini. Berger dan Luckmann mengatakan bahwa realitas dibentuk oleh realitas objektif dan realitas subjektif. Melalui tiga elemen ini, maka dapat ditemukan bahwa majalah Femina dalam artikel Sukses di Mata Kami telah mengkonstruksi peran perempuan yang mampu menjalani beberapa peran dalam hidupnya secara seimbang, dan tidak memihak pada budaya patriarki. hal. ini terlihat melalui penekanan makna yang dilakukan majalah Femina. Secara kognisi sosial, terlihat bahwa penulis artikel berharap perempuan Indonesia senang terhadap apa yang telah dijalani tanpa harus membebankan diri sendiri dalam memilih peran, sehingga harus melibatkan suami dalam tugas rumah tangga. Kemudian dilihat dari konteks sosial, masyarakat memandang bahwa tidak ada larangan bagi perempuan untuk beraktivitas di publik, namun terdapat syarat dan batasan tertentu menurut syariat Islam, dan menganggap peran perempuan sebagai ibu rumah tangga merupakan tugas dan fungsi perempuan yang lebih diutamakan daripada berkarier. Majalah Femina telah melakukan kontruksi dan mengemas isu peran sosial perempuan dalam artikel Sukses di Mata Kami tidak terlepas dari konteks sosial yang berkembang dalam masyarakat. Majalah Femina melihat perempuan masa kini lebih carier-oriented. Urusan rumah tangga dapat digantikan oleh suami ataupun asisten rumah tangga. Tetapi, dilihat dari konteks sosial yang berkembang terdapat kekhawatiran terhadap perempuan yang lebih memilih untuk berkarier akan menimbulkan dampak kurang baik terhadap kehidupan keluarganya, seperti kurangnya perhatian seorang ibu kepada anak.