Hubungan jumlah koloni bakteri patogen udara dalam ruang dan faktor demografi terhadap kejadian gejala fisik sick building syndrome (SBS) pada responden penelitian di gedung X tahun 2013
Main Author: | Morrys Antoniusman |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Buruknya kualitas udara dalam ruang akibat keberadaan pencemar biologi yaitu bakteri ditengarai menjadi salah satu penyebab kejadian SBS. Kondisi gejala fisik SBS yang terjadi dalam ruangan bersifat akut dan mengganggu penghuni dalam ruangan khususnya karyawan yang dapat menurunkan produktivitas kerja dan penurunan konsentrasi kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan SBS pada responden penelitian di gedung X tahun 2013, yang terdiri dari variabel jumlah koloni bakteri patogen udara, jenis kelamin, umur, status gizi, kebiasaan merokok, dan sensitivitas terhadap asap rokok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan November-Desember 2013. Kemudian digunakan penarikan sampel secara accidental sampling lalu untuk melihat adanya pengaruh variabel, digunakan analisis multivariat. Berdasarkan hasil an�lisis yang telah dilakukan, didapatkan sebesar 43,5% (20 orang) mengalami keluhan SBS, kemudian didapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap SBS adalah Jenis Kelamin (PR = 9,124) maka keluhan gejala fisik SBS dapat diperkirakan dengan variabel jenis kelamin. Oleh karena itu, responden penelitian dengan jenis kelamin perempuan dianjurkan untuk bebas dari paparan AC yang berlebih, dekat dengan fasilitas dalam bangunan yang mengeluarkan polutan, dan jauh dari asap rokok di dalam gedung atau ruang kerja. Pada penelitian selanjutnya diharapkan mengikutsertakan variabelvariabel lain yang diduga berhubungan dengan keluhan SBS yang tidak diteliti pada penelitian ini, dan melakukan penelitian dengan menggunakan cara lain dalam mengukur SBS, sehingga diharapkan dapat diperoleh perbandingan gambaran keluhan SBS