Latar belakang mundurnya Amerika Serikat dari traktat anti rudal balistik (anti ballistic missile treaty) tahun 2001
Main Author: | Habib Akbar, Mhd. |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Skripsi ini menganalisa faktor-faktor yang melatarbelakangi mundurnya Amerika Serikat dari traktat anti rudal balistik (Anti Ballistic Missile Treaty) tahun 2001. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi mundurnya Amerika Serikat dari traktat anti rudal balistik (Anti Ballistic Missile Treaty). Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara. Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah kebijakan luar negeri dan pengendalian senjata/Arms Control. Dari hasil analisis dengan menggunakan teori dan konsep tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada Perang Dingin, produk kebijakan mengenai pengendalian senjata mengalami resistensi seiring kemampuan negara-negara lain di luar Traktat Anti Rudal Balistik dalam menciptakan rudal balistik. Negara-negara di luar Traktat Anti Rudal Balistik ini dikategorikan sebagai sebagai Rogue States dikarenakan mengembangkan rudal balistik secara massive untuk kepentingan ofensif. Keinginan Rogue States tersebut dalam mengembangkan rudal balistik dengan skala besar tentu berdasarkan keberadaan negara-negara tersebut yang tidak terikat dengan Traktat Anti Rudal Balistik. Kemampuan Rogue States dalam mengembangkan rudal balistik dianggap sebagai ancaman baru paska Perang Dingin oleh Amerika Serikat. Adanya ancaman tersebut tentunya direspon oleh Amerika Serikat dengan terus melakukan pembaharuan terhadap kebijakan pertahanan nasional negaranya. Berbagai kebijakan pertahanan nasional yang dirilis oleh Amerika Serikat, secara langsung memunculkan keinginan Amerika Serikat untuk mundur dari Traktat Anti Rudal Balistik guna menerapkan kebijakan pertahanan nasional yang komprehensif. hal. ini tentunya bertujuan untuk mengamankan kepentingan Amerika Serikat secara nasional maupun internasional khususnya kepentingan para sekutunya