Uji kadar gula kosa dan fruktosa pada sediaan sari kurma yang beredar di wilayah Cijantung terhadap pertumbuhan Lactobacillus acidophilus FNCC 116
Main Author: | DUMIPTA, Kaniya |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Buah kurma (Phoenix dactylifera) disebutkan beberapa kali di dalam Al-Quran, yang membuktikan bahwa buah ini sangat baik jika dikonsumsi. Produk olahan yang lazim beredar dari buah kurma adalah sari kurma. Keunggulannya bisa dilihat dari segi kepraktisan, sediaan yang berupa cairan kental sehingga dapat dikonsumsi segala usia. Kandungan terbesar dalam buah kurma maupun sari kurma adalah gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dan fruktosa pada sari kurma dan kemampuannya dalam meningkatkan pertumbuhan Lactobacillus acidophilus FNCC 116. Metode yang digunakan, dengan membandingkan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada medium uji dan kontrol. Medium uji yang digunakan ada 2 (dua) jenis yang masing � masing berbasis sari kurma, medium uji A adalah sari kurma dengan konsentrasi 5% dan medium uji B sari kurma 5% + peptone 1 % + yeast extract 0,4 %, sebagai kontrol digunakan medium sintetik MRS (deMann Rogosa and sharpe) Broth. Starter Lactobacillus acidophilus FNCC 116 diinokulasikan dalam medium uji dan kontrol, dan metode perhitungan jumlah bakteri menggunakan (plate count). Perhitungan kadar glukosa dan fruktosa dari sari kurma menggunakan analisa kuantitatif dengan Kromatografi cair Kinerja Tinggi (KCKT). Kondisi operasional KCKT diatur pada suhu kolom 85o C dan laju alir 0.6 mL/menit, menggunakan kolom Aminex HPX-87H dan eluen air deionisasi. Deteksi dilakukan dengan menggunakan detektor indeks bias . Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa dan fruktosa pada sari kurma merek 7 paling tinggi dan menumbuhkan bakteri paling banyak baik pada medium A maupun B.