Hubungan persepsi petani dengan tingkat adopsi sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) (studi kasus di Desa Bojongmangu Kecamatan Bojongamangu Kabupaten Bekasi)
Main Author: | Yana Hendriyana |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Sains dan Teknologi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Proses adopsi teknologi memerlukan komunikasi yang efektif, intinya diharapkan persamaan persepsi antara sumber pesan dengan objek (petani) sebagai penerima pesan perihal informasi yang disampaikan. Dengan persepsi yang baik diharapkan tingkat adopsi meningkat sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan persepsi petani terhadap komponen sistem pengelolaan tanaman terpadu ( PTT), dan bagaimana hubungannya dengan tingkat adopsi komponen PTT tersebut. Penelitian dilakukan di Desa Bojongmangu Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi yang di rekomendasikan oleh BP4KKP Bekasi. Untuk responden peneliti mengambil dari 3 Gapoktan yang berjumlah 53 responden dengan metode penarikan sample dengan metode purposive sampling. v Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi petani terhadap komponen sistem PTT adalah rata-rata masuk kategori cukup, yaitu mencapai 60% responden memiliki pemahaman yang cukup terhadap komponen sistem PTT tersebut. Selanjutnya untuk tahap adopsi petani terhadap komponen sistem PTT mencapai nilai rata-rata 83% petani responden telah menerapkannya guna mendukung produtivitas produksinya. Hubungan persepsi petani terhadap tingkat adopsi nyata menggambarkan ada hubungan, karena dari hasil penelitian diperoleh angka 0.338 dengan taraf signifikan 0.05 dan itu menggambarkan bahwa r-hitung lebih besar dari r-tabel yang menunjukan bahwa hal. tersebut menyatakan adanya hubungan yang nyata. Komponen-komponen dari sistem PTT adalah: (1) Varetas Unggul (2) Benih Bermutu (3) Umur Bibit (4) Sistem Tanam (5)Pupuk Organik (6)Pengairan Berselang (7)Pengendalian Gulma (8) Pengendalian Hama dan Penyakit (9) Panen dan Pasca Panen.