hubungan kecerdasan emosi dan dukungan sosial dengan kecemasan menghadapi masa pensiun

Main Author: IMAMA, Hazmi
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Psikologi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berawal dari pemikiran bahwa Kecemasan dalam menghadapi pensiun merupakan suatu pembahasan yang perlu mendapatkan perhatian, terutama bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementrian Agama RI yang akan menghadapinya. Menghadapi masa pensiun bukan merupakan hal yang mudah dan menimbulkan kecemasan bagi yang akan menjalaninya. Kecemasan itu muncul ketika individu merasa akan terjadi perubahan peran, nilai dan pola hidup individu secara menyeluruh. Bagi individu yang belum siap menghadapi pensiun dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan psikologis, finansial dan sosial yang mungkin terjadi akan menganggap bahwa pensiun merupakan suatu periode kepahitan, kegetiran dan sesuatu yang mengancam, karena terpaksa harus kehilangan hal-hal yang pernah menjadi miliknya. Pada saat inilah, kecerdasan emosi dan dukungan sosial memiliki peranan penting dalam kecemasan menghadapi pensiun. Bagaimana kecerdasan emosi dan dukungan sosial sebagai faktor yang berperan dalam diri individu dalam menghadapi kecemasannya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecemasan yang dialami pada pegawai Kementrian Agama RI Pusat saat menghadapi masa pensiun, dan bagaimana hubungan kecemasan tersebut dengan kecerdasan emosi dan dukungan sosial yang ada. Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 8 variabel, yaitu 7 variabel sebagai independent variable (yakni, kecerdasan emosi, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informasi, dukungan jaringan sosial, jenis kelamin, dan penghasilan), dan 1 variabel sebagai dependent variable, yaitu kecemasan dalam menghadapi masa pensiun. Teknik pengambilan sampel yang terdapat dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling dan jumlah sampel dalam penelitian ini, yaitu 85 orang pegawai Kementerian Agama Pusat. Uji validitas penelitian ini menggunakan SPSS 17.0 dan untuk menguji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara dependent variable (DV) dan independent variable (IV), peneliti menggunakan uji analisis korelasi dengan Pearson Correlation dengan standar taraf signifikan 0,05 atau 5%, dan melanjutkan analisis data dengan melihat pengaruh IV terhadap DV dengan menggunakan uji analisis regresi berganda (Multiple Regression). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika membandingkan nilai p-value (0.000) dengan alpha (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel kecerdasan emosi, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informasi, dukungan jaringan sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan kecemasan menghadapi pensiun. Sedangkan, untuk variabel jenis kelamin dan penghasilan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kecemasan menghadapi masa pensiun. Untuk hasil analisis regresi, didapatkan hasil bahwa proporsi varians dari kecemasan yang dijelaskan oleh semua independen variabel adalah sebesar 62.8%, sedangkan 37.2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Dari ketujuh IV yang diujikan hanya terdapat dua variabel yang mempengaruhi secara signifikan terhadap kecemasan menghadapi pensiun, yaitu variabel kecerdasan emosi dan dukungan emosi, serta dalam pengujian proporsi varians, terdapat tiga variabel yang sumbangannya signifikan terhadap kecemasan menghadapi pensiun, yaitu variabel kecerdasan emosi, dukungan emosional, dan dukungan informasi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang positif bagi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk lebih tenang dalam menghadapi masa pensiun. Hasil penelitian ini dapat membantu untuk menghindari kecemasan menghadapi pensiun. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi dan dukungan sosial yang tinggi, akan dapat mengurangi kecemasan yang dimilikinya, khususnya saat akan menghadapi masa pensiun.