Penggunaan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dalam kumpulan puisi mata pisau karya Sapardi Djoko Damono dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah

Main Author: Ayu Rizqi Pramulya Ningrum
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas penggunaan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dalam kumpulan puisi Mata Pisau dengan mengacu pada teori gaya bahasa Gorys Keraf. Penulis memilih karya Sapardi Djoko Damono karena kata-katanya yang sederhana tetapi mengandung makna dan citraan yang kuat untuk itu juga penulis memilih gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna karena dianggap mampu menjelaskan makna dan citraan yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian karya ilmiah ini adalah kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bentuk gaya bahasa yang digunakan Sapardi Djoko Damono dan efek yang dihadirkan dalam kumpulan puisinya yang berjudul Mata Pisau. Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna terbagi menjadi dua kelompok, yaitu gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari 37 gaya bahasa penulis menemukan 16 gaya bahasa yang terdiri: anastrof, hiperbola, asindeton, polisindeton, elipsis, eufemismus, erotesis, aliterasi, asonansi (gaya bahasa retoris) dan simile, metafora, alegori, personifikasi, hipalase, sinekdoke, metonimia (gaya bahasa kiasan). Penulis menganalisis 99 data yang didapatkan dari 51 puisi yang ada. Penggunaan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna pada puisi ini memberi efek keindahan dan penggambaran suasana serta makna yang lebih kuat.