Hubungan antara guru mata pelajaran aqidah akhlak dalam pembentukan akhlak siswa di MI al-Ihsan Kota Bambu Selatan Jakarta Barat

Main Author: Marhumah
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Guru merupakan salah satu unsur penting dari proses kependidikan. Guru pendidikan agama Islam khususnya guru mata pelajaran aqidah akhlak yang berperan tinggi diharapkan akan dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik dan juga memberikan bimbingan baik jasmani maupun rohani guna mencapai kedewasaan dan membentuk akhlak siswa yang berakhlakul karimah. Dalam rangka membentuk akhlak siswa, guru merupakan faktor yang sangat menentukan baik atau buruknya akhlak anak didik itu sendiri. Karena seorang guru berkewajiban atas semua perkembangan anak, baik dalam pemikirannya maupun dalam perbuatannya. Namun, seorang guru bukanlah faktor utama yang menentukan keberhasilan dalam membentuk akhlak siswa, akan tetapi orang tualah yang menjadi faktor utama dan pertama dalam menentukan akhlak siswa, karena anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan guru mata pelajaran aqidah akhlak dalam pembentukan akhlak siswa khususnya siswa di MI Al-Ihsan Kota Bambu Selatan Jakarta Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner/angket, wawancara/interview, dan observasi yang diberikan kuantitatif item pertanyaan dari indikator konsep yang diujikan dan diberikan kepada responden yang diambil sampel dari penelitian ini (siswa Madrasah Al-Ihsan). Pembentukan akhlak yang diberikan oleh guru mata pelajaran aqidah akhlak terhadap anak didiknya berperan positif terhadap perubahan sikap dari anak didiknya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan interpretasi data diperoleh angka indeks korelasi product moment sebesar 0,46 yang berada pada rentang angka 0,40 s/d 0,47 yang berarti hubungan antara variabel x (guru mata pelajaran aqidah akhlak) dengan variabel y (akhlak siswa) mempunyai tingkat hubungan yang cukup atau sedang. Atau dengan perkataan lain bahwa, setiap peningkatan peran guru mata pelajaran aqidah akhlak, diikuti pula oleh kualitas akhlak siswanya. Oleh karena itu kualitas dari seorang guru aqidah akhlak perlu ditingkatkan baik dari segi ilmu pengetahuan maupun akhlak guru itu sendiri