Komunikiasi antar pribadi guru bimbingan penyuluhan dengan siswa dalam mengurangi tingkat kenakalan remaja dI SMK Bunda Kandung Jakarta
Main Author: | Alamsyah Nugraha |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Juvenile delinquency atau kenakalan remaja atau pun siswa muncul sebagai masalah sosial yang semakin meningkat pada zaman ini, baik yang terdapat di negara-negara dunia ketiga yang baru merdeka maupun di negara berkembang bahkan di negaranegara yang sudah maju. Kenakalan anak-anak remaja ini teristimewa sekali erat kaitannya dengan modernisasi, industrialisasi, urbanisasi, taraf kesejahteraan dan kemakmuran. Usaha adaptasi atau penyesuaian diri terhadap masyarakat modern saat ini sangat kompleks sehingga menjadi tidak mudah. Oleh karena itu, proses penyampaian pesan komunikasi antar pribadi antara guru Bimbingan Penyuluhan dengan siswa sangat diperlukan di setiap sekolah, baik negeri maupun swasta. Pentingnya komunikasi yang dibangun oleh guru dengan siswa akan mempengaruhi untuk mengurangi tingkat kenakalan pada remaja. Itulah sebabnya penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang terjalin antara guru bimbingan penyuluhan dengan siswa berkaitan dengan proses penyampaian pesan komunikasi antar pribadi guru BP dengan siswa dan Seberapa efektif komunikasi antar pibadi yang dilakukan oleh guru kepada siswa. teori yang digunakan adalah A-B-X Newcomb dalam buku Onong Uchana Effendy yang menyangkut antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi antar pribadi. Alat pengumpul data yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Alat pengumpul data ini juga menggunakan alat pengumpul data dengan observasi dan wawancara terhadap dua guru bimbingan penyuluhan dan 10 siswa secara mendalam guna mendapatkan data yang akurat. Hasil dari penelitian ini adalah proses penyampaian pesan komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh guru BP terhadap siswa berjalan dengan efektif karena siswa tidak merasa malu jika dekat dengan guru BP dan tidak segan untuk menceritakan masalah pribadi. Pemberian motivasi dan hukuman yang diberikan oleh guru dan sekolah membuahkan hasil yang baik sehingga siswa merasa jera dan tidak mengulangi lagi dan diterima oleh siswa. Karena siswa mendapatkan manfaat dari adanya bimbingan penyuluhan, peraturan, dan hukuman yang ada didalam sekolah. Pemberian motivasi yang dilakukan guru BP secara perlahan dapat merubah sikap, pola pikir dan kenakalan remaja disekolah. Dengan begitu guru BP mampu mengurangi tingkat kenakalam remaja atau siswa dari dalam sekolah. setiap siswa merasakan manfaat yang berbeda dari adanya bimbingan penyuluhan di dalam sekolah dan permasalahan dapat diselesaikan dengan baik