Struktur vegetasi mangrove di Kepulauan Sangihe dan Talaud Sulawesi Utara

Main Author: Fakhrurrozy
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Sains dan Teknologi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Vegetasi mangrove merupakan tumbuhan ekosistem pesisir yang hidup di daerah tropis dan subtropis. Mangrove memiliki fungsi ekologi sebagai daerah penyangga dari intrusi air laut, memijah ikan serta memiliki fungsi ekonomi diantaranya sebagai kawasan wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur vegetasi dan zonasi mangrove di Kepulauan Sangihe dan Talaud. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2013 di empat stasiun pengamatan, yaitu Talengen, Kaluwatu, Binebas (Kep.Sangihe) dan Tarohan (Kep.Talaud). Analisis struktur vegetasi mangrove dilakukan menggunakan metode survei dengan sampling menggunakan metode transek garis berplot ukuran 2x2 m, 5x5 m, dan 10x10 m. Pada Stasiun Talengen, Kaluwatu dan Binebas dibuat sebanyak 8-10 petak pengamatan, sedangkan pada Stasiun Tarohan dibuat 3 petak pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian, mangrove yang teridentifikasi sebanyak 11 jenis dari 4 famili. Komposisi individu tertinggi dimiliki oleh jenis Rhizophora apiculata 55,14%, sedangkan komposisi terendah dimiliki oleh jenis Aegiceras floridium 0,14% dari seluruh individu mangrove yang ditemukan. Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada Stasiun Talengen dan Kaluwatu dimiliki oleh R. apiculata pada berbagai tingkat pertumbuhan, pada Stasiun Binebas INP tertinggi dimiliki oleh R. mucronata dan pada Stasiun Tarohan INP tertinggi dimiliki oleh S. alba. Indeks keanekaragaman (H�) dengan nilai tertinggi sebesar 1,498 (keanekaragaman sedang) dimiliki oleh Stasiun Binebas, sedangkan nilai terendah sebesar 0 (keanekaragaman rendah) dimiliki oleh Stasiun Talengen dan Kaluwatu. Jumlah zonasi mangrove terlengkap dimiliki oleh Stasiun Binebas sebanyak 5 zona, terkecil pada Stasiun Kaluwatu sebanyak 2 zona. Panjang zonasi mangrove tertinggi di Stasiun Kaluwatu yaitu berkisar 50- 250 m, sedangkan panjang zonasi mangrove terpendek di Stasiun Tarohan yaitu berkisar 10-30 m.