Karakterisasi enzim ekstraseluler phanerochaete chrysosporium hasil iradiasi gamma dalam medium jerami padi

Main Author: Subagyo
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Sains dan Teknologi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Jerami padi merupakan sumber energi yang potensial sebagai pengganti rumput untuk ternak ruminansia. Pemanfaatan jerami padi masih rendah disebabkan kualitasnya yang rendah yaitu tingginya kandungan lignin. Peningkatan kualitas jerami padi dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan pada penelitian ini adalah isolat P. chrysosporium. Dalam penelitian ini digunakan pemanfaatan teknik nuklir yaitu radiasi sinar gamma untuk meningkatkan produksi enzim ekstraseluler P. chrysosporium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil protein ekstraseluler dari P. chrysosporium yang diradiasi gamma dengan variasi dosis 0 Gy, 10 Gy, 20 Gy, 40 Gy dalam medium jerami padi. Tahapan penelitian terdiri dari iradiasi kultur spora, kultivasi pada medium SDA dan produksi enzim ekstraseluar dalam medium serbuk jerami padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat P. chrysosporium hasil iradiasi dosis 40 Gy memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dosis lainnya pada media peremajaan SDA. Hasil analisis kadar protein menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi terjadi pada hari ke-3 inkubasi untuk dosis 10 Gy. Semua perlakuan dosis mengalami peningkatan kadar gula hingga hari ke-13 kecuali kontrol. Karakteristik enzim ekstraseluler kapang P. chrysosporium pada perlakuan dosis 20 Gy tidak memiliki perbedaan dengan kontrol (0 Gy), sedangkan perlakuan dosis 10 Gy dan 40 Gy berbeda dengan kontrol (0 Gy). Enzim yang terdeteksi pada perlakuan dosis 0 Gy dan 20 Gy adalah enzim lakase (BM= 110 kDa) dan dua enzim belum diketahui karakteristiknya (BM = 35 kDa dan 21,5 kDa). Enzim yang terdeteksi pada perlakuan dosis 10 Gy adalah enzim Lignin Peroksidase (BM= 42 kDa), Mangan Peroksidase (BM= 48 kDa), dan lakase (BM= 110 kDa) serta dua enzim belum diketahui karakteristiknya (BM= 35 kDa dan 21,5 kDa. Enzim yang terdeteksi pada perlakuan dosis 40 Gy adalah enzim lakase (BM= 110 kDa) dan enzim Lignin Peroksidase (BM= 40 kDa) serta satu enzim belum terdeteksi karakteristiknya (BM= 22 kDa).