Optimalisasi penanganan pasca panen benih sayuran pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional III Cabang Pujon � Malang
Main Author: | Sherly Andalona Rizki Fauzhi |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Sains dan Teknologi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- PT. Sang Hyang Seri memliliki beberapa cabang dimana salah satunya adalah di daerah Pujon � Malang. PT. Sang Hyang Seri Regional III Cabang Pujon - Malang, merupakan cabang yang fokus memproduksi benih hortikultura, khususnya benih sayuran. Benih Sayuran yang diproduksi di Cabang Pujon diantaranya adalah benih jagung manis, mentimun, bayam, kangkung, cabai keriting, cabai rawit, terong hijau, Pada penelitian ini dilakukan analisis post optimal (perubahan) dengan menggunakan 2 skenario. Pada skenario 1 harga jual bayam diubah dari Rp.39.000,- menjadi Rp. 44.000,- per kilogram. Sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 17.090,- per kilogram. Nilai fungsi tujuan pada skenario 1 yaitu sebesar Rp. 702.818.771,- sedangkan nilai fungsi tujuan pada kondisi optimal versi awal adalah sebesar Rp.701.000.610,-. Nilai fungsi tujuan pada skenario 1 lebih besar dari nilai fungsi tujuan awal, sehingga terdapat peningkatan keuntungan yang lebih besar yang dapat diperoleh perusahaan dengan nilai sebesar Rp. 1.818.160,-. Pada skenario 2 koefisien ruas kanan fungsi kendala pada calon benih mentimun dan benih kacang panjang akan dilakukan perubahan, karena dilihat pada kondisi optimal produksi benih ternyata belum memenuhi permintaan pasar. Penambahan nilai ruas kanan pada calon benih mentimun dan kacang panjang pada skenario 2 mengakibatkan terjadinya perubahan pada nilai fungsi tujuan, tingkat kegiatan produksi dan pemanfaatan sumberdaya. Nilai fungsi tujuan pada skenario 2 adalah sebesar Rp. 707.882,45,- sedangkan nilai fungsi tujuan optimalnya hanya sebesar Rp. 701.000.610,- sehingga terjadi peningkatan sebesar Rp. 6.881.835,-. Sedangkan selisih nilai fungsi tujuan optimal skenario 2 dengan kondisi aktual adalah sebesar Rp. 7.791.083,-. Dilihat dari nilai keuntungan yang dihasilkan maka skenario 1 dan skenario 2 lebih baik jika dibandingkan dengan nilai keuntungan pada kondisi aktual dan kondisi optimal versi awal. Sedangkan untuk skenario 2 penambahan calon benih mentimun dan kacang panjang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan skenario 1 dengan menaikkan harga jual bayam. Hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan jika ingin meningkatkan keuntungan yang diperoleh terong ungu, paria dan kacang panjang. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Sang Hyang Seri Regional III Malang Cabang Pujon adalah belum optimumnya pelaksanaan proses produksi. Hal ini disebabkan karena adanya kendala-kendala yang menghambat dalam proses produksi, diantaranya adalah adanya keterbatasan atau kelebihan sumberdaya. Terbatasnya sumberdaya menunjukkan bahwa jika terjadi penambahan jumlah produksi suatu komoditi maka akan mengurangi jumlah produksi komoditi lainnya dan kelebihan sumberdaya yang tidak terpakai dalam proses produksi menyebabkan keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak maksimal. Oleh karena itu, untuk membantu tercapainya peningkatan keuntungan, diperlukan suatu cara yang tepat untuk mengetahui tingkat produksi yang optimal. Metode yang digunakan adalah linear programming. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui rumusan model optimalisasi penanganan pasca panen yang dilakukan di PT. Sang Hyang Seri Cabang Pujon berdasarkan tujuan perusahaan dan ketersediaan sumberdaya yang ada. (2) Mengetahui tingkat produksi optimal benih sayuran yang dapat dihasilkan oleh PT. Sang Hyang Seri Cabang Pujon berdasarkan model optimalisasi penanganan pasca panen. (3) Mengetahui alokasi pemakaian sumberdaya yang optimal oleh PT. Sang Hyang Seri Cabang Pujon berdasarkan model optimalisasi penanganan pasca panen. (4) Mengetahui implikasi manajerial pada produksi benih sayuran PT. Sang Hyang Seri Cabang Pujon berdasarkan model optimalisasi penanganan pasca panen. Berdasarkan hasil pengolahan data maka nilai fungsi tujuan pada kondisi optimal sebesar Rp. 701.000.610,- sedangkan keuntungan pada kondisi aktual sebesar Rp. 700.091.362,-. Pada kondisi optimal ini perusahaan mendapatan keuntungan lebih besar dari pada kondisi aktual yaitu sebesar Rp. 909.248,- Pada kondisi optimal tingkat penggunaan sumberdaya meliputi bahan baku, bahan penolong, jam kerja mesin dan jam tenaga kerja. Secara keseluruhan sumberdaya yang tersedia pada perusahaan belum menjadi sumberdaya yang langka kecuali untuk calon benih jagung manis, bayam, kangkung, cabe keriting, cabe rawit, terung hijau, terung ungu dan kacang panjang