Pengaruh Social Support Dan Self Esteem Terhadap Subjective Well-Being Remaja Korban Bullying Di Pondok Pesantren Daar el Qolam

Main Author: Chaista Rahmanillah
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Psikologi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Bullying merupakan bentuk perilaku agresif yang mungkin sering ditemui di lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah atau pondok pesantren sebagai tempat anak-anak dipersiapkan untuk menjadi generasi penerus bangsa sering menjadi sorotan sebagai tempat yang rentan terjadinya tindak kekerasan terhadap anak. Pondok Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan pun tidak luput dari tudingan yang berlaku pada dunia pendidikan umumnya yang memperlakukan anak secara �keras�. Goswami (2012) dalam penelitiannya mengenai hubungan antara social relationships dengan subjective well being pada anak mengatakan bahwa anak-anak yang menjadi korban bullying dan perlakuan yang tidak adil akan memiliki subjective well being yang rendah. Artinya, korban bullying cenderung sering mengalami perasaan yang tidak puas terhadap kehidupannya, dan jarang mengalami perasaan yang menyenangkan. Perasaan-perasaan negatif tersebut dapat memicu korban menjadi pelaku bullying, senior memiliki alasan bahwa tindakan seperti itu adalah tradisi yang dulu juga pernah diterimanya ketika masih menjadi junior. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh social support (guidance, reliable alliance, reassurance of worth, opportunity for nurturance, attachment dan social integration) dan self esteem (perasaan mengenai diri sendiri, perasaan terhadap hidup, hubungan dengan orang lain) terhadap subjective well-being remaja korban bullying. Penelitian kuantitatif dengan multiple regression ini melibatkan 196 remaja usia 15-18 Tahun yang pernah mengalami bullying di Pondok Pesantren. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling