Hubungan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja
Main Author: | Aulia Hamzah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Psikologi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Masa remaja adalah periode transisi antara masa kanak-kanak menuju dewasa, meliputi perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional. Di masa ini remaja seringkali mengalami kesulitan dalam membentuk jati diri dan identitas kelompok dalam peer group. Sebagian besar menjadikan musik sebagai sarana untuk merefleksikan diri, karena musik bukan hanya pengisi waktu luang saja, tetapi juga kekuatan sosial yang mempengaruhi cara mereka berbicara, berpakaian, bertingkah laku dan juga berpikir. Jenis musik dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kualitasnya, yaitu heavy music (tempo cepat dan nada keras), light music (tempo pelan dan nada lembut). Dari kedua jenis musik tersebut, heavy music dianggap memberi pengaruh buruk pada perilaku remaja karena musiknya yang keras dan lirik dalam lagu beraliran heavy banyak bertemakan tentang kekerasan. Walaupun light music dianggap dapat membantu meregulasikan dan mengekspresikan perasaan yang mereka alami, karena lirik yang ditemukan dalam lagu jenis ini biasanya membawakan tema mengenai hubungan dengan orang lain, sehingga mereka dapat lebih mudah bertransisi ke masa dewasa, namun ternyata di Indonesia terdapat beberapa kasus konser musik beraliran light yang diwarnai keributan antar penonton hingga menimbulkan kerusuhan, bahkan sampai jatuh korban jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi musik yang dimiliki remaja dengan risk taking behaviour yang mereka lakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 50 orang. Pengambilan sampel menggunakan tekink incidental sampling. Intrumen pengumpulan data adalah skala preferensi musik dan skala risk taking behaviour model Likert dengan 4 alternatif jawaban. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS 13.00. Jumlah item valid untuk skala preferensi musik adalah 15 item ditambah 4 item mendekati valid dengan reliabilitas sebesar 0,743, untuk skala risk taking behaviour terdapat 40 item yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,914. Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson didapatkan skor korelasi (r hitung) 0,740 > (r tabel) 0,361, pada taraf signifikansi 1% (2-tailed). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara preferensi musik dengan risk taking behaviour pada remaja, yang berarti semakin tinggi tingkat preferensi musik pada remaja akan diikuti dengan meningkatnya risk taking behaviour, begitu pula sebaliknya. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperbanyak item yang akan digunakan, karena dalam penelitian ini hanya terdapat 15 item yang valid ditambah 4 item mendekati valid, serta menambah jumlah responden, dan lokasi penyebaran kuesioner yang lebih luas. Pengambilan data juga dapat dilakukan pada saat berlangsungnya konser musik. Atau dapat melakukan penelitian lanjutan yang membahas risk taking behaviour dengan variabel lain seperti persepsi terhadap resiko, agresivitas, tipe kepribadian, sensation seeking, dan sebagainya. G. Bahan bacaan :32 (1962-2010)