Efektivitas ekstrak kunyit (Curcuma domestica val.) dan minyak cengkeh (Sygyzium aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry) terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus dan escherichia coli dengan metode disc diffusion secara invitro
Main Author: | Kharisma Indah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Menurut WHO, 65 % penduduk negara maju dan 80 % penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal. Diantaranya kunyit dan cengkeh yang merupakan tanaman rempah, zat aktif yang terkandung didalamnya (kunyit mengandung minyak atsiri dan cengkeh mengandung fenol) yang memiliki sifat antibakteri, terutama dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang merupakan flora normal tubuh manusia, namun dapat menjadi patogen pada kondisi tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak kunyit dan minyak cengkeh dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menggunakan metode disc diffusion. Sebanyak 1kg rimpang kunyit diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, didapatkan ekstrak kental sebanyak 91.8mg dan minyak cengkeh diperoleh secara komersil. Selanjutnya kedua ekstrak dengan berbagai konsentrasi (1g/ml, 0.5g/ml, 0.25g/ml) diuji efektivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus, rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk yaitu 13, 12, 10.67 mm oleh ekstrak kunyit, dan 25, 23.67, 21.67 mm, serta terhadap pertumbuhan Escherichia coli, rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk yaitu: 17, 16, 14.67 mm oleh minyak cengkeh. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Kruskall Wallis dilanjutkan dengan uji Pos Hoc melalui Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p