Hubungan shalat tahajud dengan perubahan kadar kortisol dan skor tingkat stres pada pasien HIV & AIDS

Main Author: Erlangga Rizaldy
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Kortisol merupakan hormon yang diproduksi oleh korteks adrenal sebagai respon terhadap stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan shalat tahajud dengan perubahan jumlah hormon kortisol dan skor tingkat stres pada pasien HIV & AIDS. Desain penelitian yang digunakan adalah non randomized control group pretest-postest design dengan sampel 16 orang laki-laki yang sesuai dengan criteria inklusi dan eksklusi. Kelompok intervensi ( KI 8 orang ) diukur jumlah hormone kortisol dan skor tingkat stres sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa shalat tahajud selama 6 minggu, frekuensi 3 kali per minggu dengan dosis 5 rakaat dalam waktu 1 jam dan kelompok kontrol (KK 8 orang ) tanpa perlakuan. Hasil uji dependen sample t-test pada variable hormone kortisol didapatkan nilai p= 0,213, artinya tidak ada hubungan bermakna antara shalat tahajud dengan perubahan kortisol pada pasien HIV & AIDS. Sedangkan pada variabel skor tingkat stres didapatkan nilai p= 0,001, artinya ada hubungan bermakna antara shalat shalat tahajud dengan perubahan skor tingkat stres pada pasien HIV & AIDS. Hasil uji independen sample t-test pada variable jumlah hormon kortisol tidak didapatkan hubungan yang bermakna dengan nilai p= 0,794. Sedangkan pada variabel skor tingkat stres didapatkan hubungan yang bermakna dengan nilai p= 0,010. Dari penelitian ini dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara shalat tahajud dengan hormone kortisol pada pasien HIV & AIDS, tapi ada hubungan dengan skor tingkat stres