Standardisasi ekstrak etanol daun angsana (Pterocarpus indicus willd)

Main Author: Risda Yulianti
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Standardisasi ekstrak tanaman obat perlu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari penggunaan obat alami yang tidak memenuhi persyaratan mutu. Standardisasi ekstrak etanol daun p.indicus ini dilakukan terhadap tiga tempat tumbuh yang berbeda yaitu Tanggerang selatan, Bogor, dan Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan beberapa parameter spesifik dan non spesifik sehingga menjamin bahwa simplisia tersebut mempunyai mutu dan nilai parameter yang terukur. Hasil standardisasi parameter spesifik menunjukan organoleptik ekstrak (bentuk ekstrak kental, berwarna hijau coklat kehitaman, bau lemah dan tidak khas dan memiliki rasa pahit), dengan kandungan senyawa larut dalam air (22,882 �0,4119 - 24,437 �3,9825) dan larut etanol (13,624 �1,206 -15,374 �0,715) dan kadar total flavonoid ( 3,88824 % - 4,02045 %). Hasil uji parameter non spesifik menunjukan kadar air (13,843 �3,591 - 20,595 �2,133), susut pengeringan (15,852 �1,576 - 33,367 �2,843), kadar abu ekstrak (5,514 �0,565 - 7,631 �1,5320), dan kadar abu tidak larut asam (0,058 �0,039 - 1,486 �0,246) serta bobot jenis (1,008 �0,002 -1,021�0,011). Hasil pengujian cemaran mikroba (60* - 130* koloni/g) sedangkan pengujian cemaran kapang khamir (0 - 45* koloni/g) serta hasil pengujian logam arsen (0,208 x10-3 ?g/kg - 0,956 x10-3 ?g/kg), timbal (0,002388 - 0,003357 mg/kg), dan cadmium (0,000011 - 0,000021 mg/kg)