Peranan guru bimbingan konseling dalam membina kecerdasan emosional siswa di SMP Negeri 3 Babelan Bekasi-Utara

Main Author: BADI'AH
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan Kecerdasan Intelektual (IQ) yang juga tinggi. Namun, menurut hasil penelitian terbaru dibidang psikologi membuktikan bahwa IQ bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi salah satunya adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Permasalahn yang terjadi karena adanya anak/siswa yang ber IQ tinggi tetapi prestasi akademiknya menurun ini merupakan permasalahan yang harus dicari solusinya oleh guru pembimbing (konselor). Dari alasan tersebut penulis mencoba mengadakan penelitian mengenai Bagaimana peranan guru bimbingan konseling dalam membina kecerdasan emosional siswa di SMP Negeri 03 Babelan Bekasi-Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang peranan guru bimbingan konseling dalam membina kecerdasan emosional siswa di SMP Negeri 3 Babelan Bekasi dan pelaksanaan ;ayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan guru pembimbing dalam membina kecerdasan emosional siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis, yaitu dengan mengumpulkan data atau informasi dari suatu objek penelitian yang berupa data apa adanya ketika penelitian dilakukan. Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pembimbing dan siswa kelas IX SMP Negeri 3 Babelan yang berjumlah 70 siswa dari 210 siswa, memalui teknik purposive sampling. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Angket sebagai alat untuk menjaring jawaban siswa sedangkan wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru pembimbing. observasi dilakukan dengan mengamati kondisi sekolah dan segala objek penelitian di sekolah. Teknik analisa data dilakukan dengan cara mentabulasikan data sesuai dengan jawaban siswa yang sejenis, selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. selanjutnya dipersentasikan dengan menggunakan rumus P= Fn x 100 %. Hasil penelitian disimpulkan bahwa Peranan Guru Bimbingan Konseling Dalam Membina Kecerasan Emosional siswa di SMP Negeri 3 Babelan. Dengan Kategori baik