Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa di SMP Darussalam Ciputat

Main Author: RAHMAWATI, Dini
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Metode yang digunakan adalah studi korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Darussalam Ciputat mulai dari tanggal 31 Januari 2011 sampai dengan 28 Februari 2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling (pengambilan sacara acak). Sampel penelitian ini berjumlah 48 siswa (10% dari jumlah populasi). Variabel dari penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel X (Status Sosial Ekonomi Orang Tua) dan variabel Y (Motivasi Belajar PAI Siswa). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket kepada siswa sebagai responden. Metode yang digunakan adalah korelasi product moment dengan taraf 5%. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh r hitung sebesar 0,64. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan r tabel dengan df=46 taraf signifikansi 5% adalah 0,288, berarti r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa ditolak, dan sebaliknya Ha yang menyatakan terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa diterima. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi atau pengaruh positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Dimana siswa yang orang tuanya mempunyai status sosial ekonomi yang tinggi (memadai), maka siswa tersebut akan mempuyai motivasi belajar yang tinggi pula untuk lebih giat dalam belajar, karena orang tua mereka akan sangat memperhatikan kebutuhan belajar bagi anak-anaknya. Sedangkan bagi siswa yang orang tuanya mempunyai status ekonomi yang rendah, maka siswa tersebut akan sulit untuk mendapatkan motivasi belajar yang tinggi dikarenakan adanya kebutuhan lain yang harus didahulukan, yakni kebutuhan hidup.