kerjasama keamanan Indonesia, Malaisia singapura dalam mengatasi masalah pembajakan di perairan selat malaka

Main Author: MAULIDY, Achmad Insan
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Subjects:
Daftar Isi:
  • Selat Malaka merupakan perairan di kawasan Asia Tenggara yang menghubungkan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Selat Malaka terletak di antara Pulau Sumatra dan Semenanjung Melayu. Oleh kerena itu selat ini di sebut sebagai jalur pelayaran internasional, beberapa negara menggunakan selat ini sebagai jalur perlintasan kapal pengangkut bahan bakar dan bahan industri berbagai negara, hingga menyebabkan beberapa negara bergantung pada kondisi keamanan serta keselamatan di Selat malaka. Selat Malaka dilintasi 50.000 kapal berbagai tipe setiap tahunnya, dengan 30% kapal merupakan kapal niaga yang mengangkut barang-barang perdagangan dunia. Selat Malaka juga merupakan jalur pelayaran yang digunakan oleh kapal tanker untuk mengangkat separuh pasokan energi dunia. Strategisnya serta padatnya jalur pelayaran di Selat Malaka menyebabkan selat ini rawan akan terjadinya gangguan keamanan dan tindak kejahatan di laut. Gangguan keamanan yang sering terjadi di selat ini adalah pembajakan/ perompakan, penyeludupan serta terorisme, dalam penulisan karya ilmiah ini menitik beratkan pada masalah pembajakan (piracy). Tercatat pada tahun 2004 terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kasus pembajakan di selat ini yaitu berjumlah 38 kasus, berdasarkan laporan IMB (international maritime bureau), lalu terbentuklah patroli terkoordinasi tiga negara Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam mengatasi keamanan di Selat Malaka. Penelitian ini memiliki hasil bahwa patroli terkorrdinasi tiga negara tersebut berhasil meminimalisir tindak kejahatan pambajakan di Selat Malaka. Keberhasilan patroli terkoordinasi ini tercipta kerena adanya kekompakan dan mementingkan kepentingan bersama untuk mengamankan Selat Malaka dari pada kepentingan nasional (national interest) masing-masing negara anggota patroli terkoordinasi. Penelitian ini bersifat kualitatif dan di dukung oleh teori-teori dan juga data-data sekunder sehingga dalam penelitian ini di peroleh suatu bukti kebenaran hasil temuan. Patroli terkoordinasi tiga negara Selat Malaka sudah berhasil menurunkan tingkat kejahatan bajak laut di perairan Selat Malaka, terbukti dengan tingkat kejahatan yang menurun akibat dari intensifnya kegiatan patroli terkoordinasi yang dilakukan oleh tiga negara Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Selain itu, keberhasilan kerjasama keamanan yang beranggotakan tiga negara pantai Selat Malaka Indonesia, Malaysia dan Singapura membuat negara tetangga tertarik untuk bergabung dalam patroli tersebut contohnya seperti Thailand yang ikut bergabung dalam patroli tersebut karena posisi negaranya yang bersinggungan dengan Selat Malaka.