Analisis produksi program 'SOS (Sound of Spirit) di Radio MUSTANG 88 FM

Main Author: Yunita Dwi Rahmayanti
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Di tengah persaingan dan kembang kempisnya kehidupan radio dan siaran radio di Indonesia, timbul tantangan yang cukup berat bagi radio yaitu melakukan produksi program baru yang berbeda dengan radio lain. Penyajian produksi program radio harus dapat menawarkan berbagai warna yang sangat beragam dan beraneka rupa. Setiap produksi program harus mengacu pada kebutuhan audien yang menjadi target stasiun radio. Hal ini pada akhirnya menentukan format stasiun penyiaran yang harus dipilih. Produksi program pada radio merupakan bentuk konstruksi media atas realitas sosial. Kemudian yang dipertanyakan ialah bagaimana proses analisis produksi program siaran radio? Bagaimana proses konstruksi sosial media massa? Apa saja tahapan dari konstruksi sosial media massa pada radio? Dalam pengertian analisis produksi di sini adalah di mana dalam setiap produksi itu memiliki beberapa tahapan yang harus kita ketahui. Menganalisa berarti kita menyelidiki proses itu terjadi sehingga kita mengetahui dengan pasti akan kebenarannya. Proses produksi terdiri dari tiga bagian di radio yang lazim disebut Standart Operation Procedure (SOP), yaitu pra produksi (ide, rencana, dan persiapan), produksi (pelaksanaan), pasca produksi (evaluasi). Dari perspektif teori Berger & Luckmann, proses konstruksi berlangsung melalui interaksi sosial yang dialektis dari tiga bentuk realitas yang menjadi entry concept, yakni Objektive reality, merupakan suatu kompleksitas definisi realitas (termasuk ideologi dan keyakinan) serta rutinitas tindakan dan tingkah laku yang telah mapan terpola, yang kesemuanya dihayati oleh individu secara umum sebagai fakta. Symbolic reality, merupakan semua ekspresi simbolik dari apa yang dihayati sebagai �objective reality� misalnya teks produk industri media, seperti berita di media cetak atau elektronika, begitu pun yang ada di film-film. Subjectiive reality, merupakan konstruksi definisi realitas yang dimiliki individu dan dikonstruksi melalui proses internalisasi. Dalam disertasi Armawati, konstrksi radio atas realitas berlangsung dalam tiga tahap proses dialektika, yaitu eksternalisasi, dimana pendengar dan tim radio membentuk realitas subjektf (pra produksi); objektivasi, dimana tim produksi dan pendengar mengemas realitas simbolik (produksi); dan internalisasi, tim radio dan pendengar menetapkan realitas objektif (pasca produksi). Dari tiga tahap proses dialektika tersebut, proses konstruksi radio atas realitas dilihat dari internalisasi, legitimasi, dan sosialisasi dilakukan melalui enam tahap, yaitu tahap penerapan unsur-unsur komunikasi dakwah, tahap pembingkaian prolog/monolog kasus skrip, tahap pengungkapan diri, tahap pembentukan realitas subjektif, tahap pengemasan realitas simbolik, dan tahap penetapan realitas objektif