Kebijakan redaksional surat kabar Republika dalam penulisan berita pada rubrik Internasional
Main Author: | ZAKARIA, Ahmad |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penerbitan pers khususnya surat kabar Republika, hampir semuanya menyediakan kolom atau rubrik untuk berita. Ini merupakan perwujudan dari institusi pers sebagai lembaga kontrol sosial. Berita dalam penerbitan pers dapat berasal dari masyarakat luas dan wartawan yang meliput dan membuatnya. Kebijakkan redaksional itu penting untuk menyikapi suatu peristiwa, karena dalam dunia pemberitaan yang penting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap terhadap peristiwa itu sendiri. Kalau suatu media massa tidak memiliki kebijakan redaksi, maka dipastikan beritanya tidak akan konsisten, karena ia tidak mempunyai pendirian dalam memberitakan atau menuliskan suatu peristiwa, khususnya berita internasional. Bagaimana kebijakan redaksional Republika dalam menentukan tulisan berita yang layak dan tidak layak dimuat pada rubrik internasional ? Berita yang layak muat adalah berita yang mempunyai news value dan ada nuansa keumatannya, karena ini berdasarkan persetujuan redaktur internasional Republika. Sedangkan berita yang tidak layak muat adalah berita yang tidak mempunyai news value. Lalu berita internasional yang tidak layak muat, akan menjadi arisp saja. Mengutip Sudirman Tebba, kebijakan redaksional merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk memberitakan atau menyiarkan suatu berita. Kebijakan redaksional juga merupakan sikap redaksi suatu lembaga media massa, terutama media cetak, terhadap masalah aktual yang sedang berkembang, yang biasanya dituangkan dalam bentuk berita (internasional). Adapun metode penelitian yang peneliti gunakan adalah dengan pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian yang melaporkan data dengan menerangkan dan memberi gambaran mengenai data yang terkumpul secara apa adanya dan kemudian tersebut disimpulkan. Dengan bantuan wawancara dengan pihak redaksi, didapatkan bahwa proses awal untuk mendapatkan berita internasional dikirim dari dua kantor beita langganan yaitu Ap dan reuters. Lalu berita diseleksi, mana berita yang layak muat dan tidak, kemudian diterjemahkan oleh reporter, setelah itu diedit lagi oleh redaktur internasional, setelah berita diedit kemudian oleh redaktur pelaksana, berita hasil editan akan dicek ulang sebelum masuk percetakan. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan redaksional Republika dalam penulisan berita pada rubrik internasional, akan lolos seleksi atau berita yang layak muat apabila berita tersebut mempunyai news value dan berpihak pada umat Islam.