Peran pembimbing agama islam dalam meningkatkan akhlak remaja di panti sosial Bina Remaja Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur
Main Author: | Zuraida |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Pembimbing agama memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan akhlak remaja. Disamping itu pembimbing agama menjadi orang yang penting dalam mendidik, menunjukkan, memberi jalan, atau menuntun remaja ke arah tujuan yang bermanfaat bagi banyak orang. Dalam melaksananakan perannya tersebut, pembimbing agama menempuh upaya tertentu dalam rangka meningkatkan akhlak remaja. Berbagai upaya yang dilaksanakan oleh pembimbing agama sangat menentukan tercapainya tujuan yang ingin diharapkan. Sehingga penelitian peran yang dilakukan pembimbing agama Islam merupakan hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Permasalahan pokok adalah penelitian ini adalah minimnya pengetahuan agama remaja tentang ajaran Islam. Disini mereka mendapatkan bimbingan di Panti mendapatkan porsi yang sangat sedikit sekali, yaitu seminggu dua kali saja, itupun yang dibahas bimbingan agama secara umum saja. Ditambah lagi dengan latar belakang pendidikan para siswa yang kebanyakan hanya tamatan SD. Perumusan masalah dalam penelitian ini mencakup peran yang dilakukan pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja di PSBR metode yang digunakan dan faktor pendukung serta penghambat pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja pada panti tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Informan dalam penelitian ini terdiri dari dua orang pembimbing agama Islam dan tujuh orang remaja panti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja yaitu menjelaskan keuntungan orang yang berakhlak baik dan kerugian orang yang berakhlak buruk, memberikan nasehat dan teguran kepada remaja yang berakhlak buruk dan memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode yang digunakan pembimbing agama Islam terdiri dari metode ceramah, diskusi, tanya jawab bimbingan baca Al-Qur�an dan praktik. Adapun faktor pendukungnya, pembimbing yang memiliki kapasitas ilmu yang memadai, adanya pengawasan dari orang tua asuh, terbangunnya kesadaran dari remaja untuk memperbaiki diri serta sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya ialah waktu penyampaian materi yang tidak cukup begitu juga dengan alokasi waktu yang seharusnya dilakukan pada waktu yang tepat dan kurangnya tenaga pembimbing agama Islam di panti tersebut.