Analisis nisbah bagi hasil (NBH), dana pihak ketiga (DPK), sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan kurs rupiah terhadap pembiayaan perbankan syariah periode 2007 - 2013

Main Author: Faisal Aziz
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Subjects:
Daftar Isi:
  • Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis dalam jangka pendek dan jangka panjang variabel Nisbah Bagi Hasil (NBH) tabungan, Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Kurs rupiah terhadap Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series, data bulanan dari Januari 2007 sampai Desember 2013 yang bersumber dari laporan bulanan Statistik Perbankan Syariah. Penelitian ini menggunakan alat analisis Eviews 4.0 dengan Uji Kointegrasi untuk melihat adanya indikasi hubungan jangka panjang dan Error Correction Model (ECM) untuk melihat adanya hubungan jangka pendek. Hasil penelitian menunjukkan dalam jangka panjang terdapat pengaruh antara variabel DPK dengan nilai probability sebesar 0.0000 dan koefisiennya sebesar 0.061634,SBIS dengan nilai probabilitynya sebesar 0.0001 dan koefisiennya sebesar -1.195070 dan Kurs rupiah dengan nilai probabilitynya sebesar 0.0054 dan koefisiennya sebesar -1.38E+09 terhadap pembiayaan perbankan syariah. Hal ini membawa implikasi bahwa dalam jangka panjang variabel tersebut dapat digunakan untuk memprediksi pembiayaan perbankan syariah, disamping NBH tabungan yang hasilnya menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah. Sedangkan dalam jangka pendek tidak terdapat pengaruh antara NBH tabungan dan Kurs rupiah, hanya variabel DPK dan SBIS yang mempengaruhi pembiayaan . variabel DPK mempengaruhi dalam jangka pendek dengan nilai probability sebesar 0.0000 dan koefisiennya sebesar 0.475440, sedangkan variabel SBIS mempengaruhi dalam jangka pendek dengan nilai probability sebesar 0.0016 dan koefisennya sebesar -0.0626722. Hal ini membawa implikasi bahwa dalam jangka pendek variabel NBH tabungan dan Kurs rupiah bukan merupakan indikator yang baik untuk memprediksi pembiayaan. tetapi variabel DPK dan SBIS dapat digunakan untuk memprediksi pembiayaan dalam jangka pendek.