Pengaruh self-esteem dan kecerdasan emosi terhadap perilaku prososial pada santri Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta

Main Author: Nuris Fakhma Hanana
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Psikologi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Perilaku prososial merupakan tindakan yang menguntungkan orang lain secara sukarela sehingga menciptakan interaksi yang baik antara individu ataupun kelompok. Namun, saat ini perilaku prososial cenderung menurun. Ini terbukti dari menipisnya kepedulian tiap individu terhadap lingkungan, karena lebih fokus pada kepentingan sendiri (Yusuf dan Listiara, 2012). Keadaan tersebut menurut Sabiq dan Djalali (2012) juga terjadi di pesantren. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku prososial, di antaranya adalah self-esteem, dan kecerdasan emosi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh self-esteem (successes, values, aspirations dan defences), kecerdasan emosi (mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan keterampilan sosial), serta jenis kelamin dan usia, terhadap perilaku prososial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi santri di Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta kelas satu sampai kelas lima, sebanyak 503 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 santri. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik probability sampling. Instrumen dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari skala perilaku prososial dan self-esteem, yaitu, Prosocial Tendencies Measurement dan The School Short-form Coopersmith Self-esteem Inventory. Sedangkan skala pada kecerdasan emosi dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan aspekaspek kecerdasan emosi dari Goleman (1998). Analisis data penelitian menggunakan regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Sedangkan untuk menguji validitas konstruk menggunakan LISREL 8.70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel self-esteem, kecerdasan emosi, jenis kelamin dan usia secara signifikan mempengaruhi perilaku prososial dengan kontribusi sebesar 35.5 %. Dari sebelas variabel yang diteliti, ada empat dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku prososial, yaitu aspirations, mengenali emosi sendiri, keterampilan sosial dan jenis kelamin.