Pengaruh religiusitas dan kecerdasan emosi terhadap kecenderungan secondary traumatic stress pada relawan bencana

Main Author: Rina Wulandari
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Psikologi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan besarnya sumbangan dari religiusitas dan kecerdasan emosi terhadap kecenderungan secondary traumatic stress pada relawan bencana. Penelitian ini melibatkan 120 responden relawan bencana Bulan Sabit Merah Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah metode non-probability sampling. Alat ukur kecenderungan secondary traumatic stress disusun berdasarkan gejala-gejala secondary traumatic stress yang diadaptasi dari Figley dan Morrissette, religiusitas diukur berdasarkan item-item yang dikembangkan oleh Multidimensional Measurement of Religiousness, Spirituality for Use in Health Research, dan kecerdasan emosi diukur dengan skala berisi 80 item yang disadur dari alat ukur yang dikembangkan oleh The Emotional Competence Inventory 2.0 (ECI). Analisis data penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda dengan bantuan software SPSS 11.5. Sedangkan untuk pengujian validitas konstruk menggunakan software Lisrel 8.70. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel-variabel religiusitas; daily spiritual experiences, meaning, values, beliefs, forgiveness, private religious practices, religious/spiritual coping, religious support, religious/spiritual history, commitment, organizational religiousness, dan religious preference dan kecerdasan emosi; self-awareness, self-management, social awareness, dan relationship management terhadap kecenderungan secondary traumatic stress (R2 = 55,5%). Kemudian jika dilihat dari koefisien regresi masing-masing IV, diketahui dari 16 IV hanya terdapat tiga IV yang signifikan pengaruhnya terhadap kecenderungan secondary traumatic stress, yaitu organizational religiousness, private religious practices, dan forgiveness. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang mempengaruhi kecenderungan secondary traumatic stress, seperti tipe kepribadian, resiliensi, pemilihan strategi coping, dan faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, masa kerja, dan pendapatan