Teologi sukses di Asia analisis ajaran sukses di Korea dan Indonesia

Main Author: Rizky Yazid
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ushuluddin
Subjects:
Daftar Isi:
  • Teologi sukses merupakan cara pandang materialistis dalam agama Kristen. Materialistis dalam hal kaya harta dan sehat jiwa sebagai tanda keimanan. Sedangkan sebaliknya, hidup miskin dan penyakit tanda dari iman yang lemah. Pandangan yang materialistis ini menyebabkan penganut ajaraan sukses berlomba-lomba untuk mengejar duniawi. Hal itu menjadikan materi sebagai tujuan hidup penganut ajaran sukses. Materi sebagai tujuan hidup menyebabkan pudarnya iman. Materi yang dijadikan sebagai tujuan hidup, menimbulkan ego tersendiri bagi penganut ajaran sukses. Bahkan ajaran sukses menjadi ajaran yang menuntut Tuhan demi memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya menuntut kesembuhan, uang banyak untuk pendirian gereja, dan lain sebagainya. Kontras dengan ajaran dalam agama Kristen itu sendiri yaitu, �hidup sesuai kehendak-Nya�. dalam konteks ini, Tuhanlah yang semata-mata menentukan kehidupan manusia. Bukan malah sebaliknya. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana sejarah, ajaran, serta tokoh teologi sukses di Korea dan Indonesia. Melalui berbagai buku referensi diketahui bahwa teologi sukses muncul dari gerakan Kharismatik. Gerakan Kharismatik juga tidak muncul sendiri melainkan, muncul dari perkembangan aliran Pentakosta. Pentakosta merupakan aliran yang menekankan karunia Roh khususnya, karunia �bahasa lidah�. Jauh sebelum aliran Pentakosta, ada paham yang mendahuluinya dan memiliki penekanan serupa, yaitu paham Montanisme. Penting kiranya yang menjadi alasan atas penelitian teologi sukses di Korea dan Indonesia. Di korea, karena teologi sukses di sana amat tumbuh dengan �subur�. Hak demikian, bisa dikarenakan Korea sedang membangun perekonomiannya. Wajar saja bila bagi sebagian besar orang Korea, mengejar materi merupakan hal yang tidak kalah pentingnya.. Dalam keadaan ekonomi Korea yang berkembang dengan baik, teologi sukses tumbuh dengan subur dalam i ii keadaan iklim ekonomi yang demikian. Korea juga percaya diri untuk memproklamirkan ajaran suksesnya. Ditandai dengan klaim bawa gereja Yoido Full Gospel Church merupakan gereja terbesar di dunia. Besar di sini tentu dari aspek bangunan fisik maupun dari jumlah jemaatnya. Indonesia juga tidak kalah penting menarik untuk dikaji perkembangan ajaran suksesnya. Menurut herlianto, sebagai salah satu negara yang sedang berkembang di pasifik, Indonesia juga sedang membangun perekonomian dengan pesat. Kemajuan ekonomi menyebabkan meningkatnya jemaat Kristen yang berasal dari kalangan menengah, sehingga relatif jemaat di kota-kota besar cenderung berasal dari jemaat yang ekonominya makin baik. Dengan majunya perekonomian dan perindustrian, cenderung meningkatkan gaya hidup dalam beragama. Tren ajaran sukses yang salah satunya menekankan materi, bisa sangat diminati dalam keadaan yang demikian. Tokoh sukses di Korea yaitu Paul Yonggi Cho. Sedangkan tokoh sukses di Indonesia yaitu Niko Njotorahardjo. Keduanya sepaham mengenai dosa sebagai penyebab penyakit dan hidup miskin. Oleh karena itu, pertobatan dan pengakuan dosa menjadi salah satu cara menghapus dosa yang mereka berdua yakini. Namun Niko meyakini dengan memuji Tuhan dosa juga dapat terhapus. Ini salah satu yang membedakan Niko dan Cho mengenai cara menghapus dosa