Teologi kemiskinan dalam perspektif bunda Teresa

Main Author: Muharom Syahrul Akbar
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ushuluddin
Subjects:
Daftar Isi:
  • Kemiskinan merupakan masalah kehidupan yang menimpa banyak orang. Ada yang ditimpa kemiskinan material, kemiskinan spiritual, kemiskinan struktural, dan ada juga pula yang ditimpa kemiskinan kultural. Permasalahan ini membuat setiap yang ditimpanya bertanya kepada siapa mereka harus meminta keadilan dunia ini. Bunda Teresa hadir memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Bunda Teresa yang merupakan missionaris Katholik memberikan bimbingan kepada orang-orang miskin untuk selalu berada di bawah ajaran Tuhan. Ia mengajarkan kepada kaum beriman tantang siapa orang-orang miskin di hadapan Allah sebenarnya. Dan ia juga memberikan banyak pengajaran tentang apa artinya hidup ini. Ajaran-ajaran Bunda Teresa tersebut membawa orang-orang miskin untuk tetap mempunyai semangat hidup. Berdasarkan rumusan masalah tersebut pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana pandangan teologis Bunda Teresa tentang kemiskinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan teologis Bunda Teresa tentang kemiskinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library Research (Studi Kepustakaan). Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan teologis. Dan studi kasus ini bersifat kualitatif deskriptif. Menurut Teresa sebenarnya orang-orang miskin itu telah memperkaya Teresa. Teresa merasa berhutang kepada orang-orang miskin itu. Orang-orang miskin meskipun miskin, tetapi orang-orang miskin itu adalah orang-orang besar. Orang-orang miskin itu dapat mengajari Teresa banyak hal, terutama mengajari bagaimana mencintai, peduli dan berbagi kepada sesama. Menurut Teresa, Yesus tersamar diantara orang-orang yang kelaparan, orang yang telanjang, orang yang tak memiliki rumah, orang yang sakit, orang yang dipenjara, orang yang kesepian, orang yang tidak diinginkan.Menurut Teresa, disaat Yesus di salib, Yesus sangat mendambakan cinta. Cinta yang didambakan Yesus ini sama dengan lapar yang diderita oleh orang-orang miskin. Orang-orang miskin merupakan orang-orang yang sangat mulia. Menurut Teresa, apabila meninggalkan orang miskin berarti orang tersebut juga meninggalkan Yesus Kristus. Karenakaum beriman membutuhkan orang-orang miskin,agar dapat terbantu untuk mendekatkan diri kepada Allah dapat dicapai. Dan melalui orang miskin salah satu jalan itu dapat tercapai. Teresa menyimpulkan �Orang-orang miskin bagaimanapun juga adalah kita sendiri� yang menggambarkan bahwa pada hakikatnya kita (kaum beriman) adalah orang-orang yang miskin di hadapan Allah. Orang miskin yang membutuhkan orang-orang miskin agar lebih dekat kepada-Nya. Dan agar bisa hidup kekal bersama-Nya di surga kelak.