Hubungan keberadaan pengawas menelan obat dengan keteraturan berobat pasien Tb Pam Di Puskemas Ciputat Tahun 2011

Main Author: Rica Andriani Kinthan
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Dalam menyukseskan upaya pemberantasan TBC, Pasien TBC perlu mendapatkan pengawasan langsung agar meminum obat secara teratur sarnpai sembuh. Orang yang mengawasi penderita TBC dikenal dengan istilah pengawas menelan obat (PMO). PMO bertanggung jawab untuk memastikan pasien TBC meminum obat sesuai anjuran petugas puskesmas. Berdasarkan keterangan dari petugas puskesmas Ciputat, didapatkan gambaran umum tentang partisipasi pengawas menelan obat dan sikap penderita tuberkulosis pam di puskesmas Ciputat rata-rata masih kurang. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan variabel independen adalah Keberadaan Pengawas Menelan Obat. Sedangkan variable d'ependen yaitu keteraturan berobat penderita TB Paro dengan sarnpel total sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Hubungan keberadaan pengawas menelan obat (PMO) dengan keteraturan berobat pasien TB pam di wilayah kerja puskesmas Ciputat tahun 2011 didapatkan hasil uji statistik diperoleh nilai P < 0,05. Artinya pada alpha 5% ada hubungan antara keberadaan PMO dengan keteraturan berobat pasien TB Pam. Selain itu diperoleh juga nilai OR 36,000. Artiya orang yang tidak ada PMO mempunyai peluang 36 kali untuk tidak teratur meminum obat dibandingkan dengan orang yang memiliki PMO. Sehingga berdasarkan hasil yang telah didapatkan tersebut, maka keberadaan pengawas menelan obat dirasakan cukup efektif untuk mendukung keteraturan berobat pasien TB Pam. Diharapkan pengawas menelan obat dimiliki oleh setiap pasien TB pam. Diperlukan penelitian lebih mendalam lagi tentang keberadaan pengawas menelan obat sehingga dapat juga diketahui kriteria khusus pengawas menelan obat yang lebih mendukung keteraturan berobat pasien TB Paro