Analisis narasi terhadap film cinta tapi beda dalam perspektif komunikasi antar agama dan budaya
Main Author: | Sri Hayati |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Film Cinta tapi Beda bercerita tentang kisah percintaan beda agama antara tokoh Cahyo yang beragama Islam dengan Diana yang beragama Khatolik. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Hestu Saputra. Film ini menuai respon pro dan kontra dari masyarakat, khususnya dari komunitas masyarakat Minang yang menolak adanya film ini dikarenakan adanya tokoh Minang yang digambarkan beragama Khatolik, padahal menurut mereka warga Minang 100% Muslim. Cerita cinta beda agama memang sekarang banyak terjadi di tengah masyarakat kita. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita memahami komunikasi yang terjalin di dalamnya. Sehingga muncul pertanyaan dari penulis, bagaimana analisis narasi terhadap Cinta tapi Beda berdasarkan analisis narasi Tvzetan Todorov dilihat dari alur awal, tengah, dan akhir? Kemudian, bagaimana pandangan komunikasi antaragama dan budaya terhadap analisis narasi alur awal, tengah, dan akhir film Cinta tapi Beda? Film Cinta tapi Beda berdasarkan analisis narasi Tvzetan Todorov memiliki alur awal, tengah, dan akhir. Alur awal adalah ketika tokoh utama dalam film ini saling berkenalan. Alur tengahnya ketika terjadi konflik karena mereka menjalin cinta beda agama. Dan alur akhirnya ketika mereka bisa melewati konflik dari pertentangan cinta mereka dan akhirnya bisa bersatu. Model analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah model analisis narasi Tvzetan Todorov (Branston & Stafford, 2003), bahwa suatu cerita terdiri dari alur awal, tengah, dan akhir. Ketiga alur tersebut merupakan sebuah kesatuan dari suatu cerita. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif melalui analisis narasi (narrative analysis). Kemudian hasil analisis narasi dikaitkan dengan komunikasi antarbudaya model Devito (2011), yang meliputi hubungan komunikasi antara kelompok etnis yang berbeda, antara kelompok agama yang berbeda, antara subkultur yang berbeda, antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan dan komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda. Hubungan percintaan beda agama dalam masyarakat Indonesia merupakan sesuatu yang masih sangat dilarang. Tapi seiring berjalannya waktu dan keinginan yang kuat dari pasangan yang menjalankannya, menjadikan hubungan ini menjadi lumrah di masyarakat kita. Dengan adanya komunikasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh utama dalam film ini, konflik yang ditimbulkan pada akhirnya dapat terselesaikan. Akhirnya mereka dapat mempersatukan cinta yang selama ini mereka perjuangkan walaupun dengan berbagai perbedaan, terutama perbedaan agama