Peran komunikasi antarpribadi dalam pengajaran al-Qur'an melalui metode musyawarah di Pondok tahfidh Yanbu'ul Qur'an Kudus
Main Author: | AL-FAQIH, Abdullah |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Daftar Isi:
- Dewasa ini banyak sekali ditemui cara praktis dan metode modern dalam mengajarkan al-Qur�an. Ditambah lagi dengan munculnya alat bantu baca al- Qur�an yang berperan menggantikan posisi guru dalam belajar dan mengajar al- Qur�an. Ironisnya dengan menggunakan metode modern tersebut dan alat bantu menjadikan bacaan al-Qur�an rusak dan berubah maknanya. Hal ini disebabkan karena antara guru sebagai komunikator dan murid sebagai komunikan tidak menggunakan komunikasi yang intens dalam mempelajari al-Qur�an, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw kepada malaikat Jibril saat menerima wahyu yaitu dengan musyafahah. Pondok Tahfidh Yanbu�ul Qur�an adalah pondok pesantren terbesar yang ada di Kudus dan didirikan oleh KH. M. Arwani Amin Said. Disinilah metode musyafahah al-Qur�an diwajibkan bagi setiap santri yang belajar disana. Ketertarikan penulis meneliti tema ini karena dengan menggunakan komunikasi antarpribadi tujuan untuk merubah sikap dan prilaku dapat lebih berhasil dan pesan yang disampaikan bisa dapat langsung mendapat feed back dari komunikan. Alasan lain yang menarik bagi peneliti yaitu karena banyak dari perguruan tinggi seperti IAIN Wali Songo Semarang, PTIQ Jakarta, dan STAIN kudus yang juga mengambil ilmu al-Qur�an dari pondok tersebut. Hal inilah yang menjadikan penelitian ini menjadi sangat menarik. Metodelogi yang peneliti gunakan untuk membahas pernelitian ini yaitu dengan analisis deskriftif, yaitu metode penelitian melelui pendekatan kualitatif yang dihasilkan dari survei lapangan. Data tersebut berupa data, kata-kata, gambar, dan dokumen. Artinya dalam penulisan ini penulis berupaya menghimpun data mengenai peran komunikasi antarpribadi dalam pengajaran al- Qur�an melalui metode Musyafahah kemudian penulis mengelola dan menganalisa data secara deskriptif dengan menafsirkan secara kualitatif. Peran komunikasi antarpribadi dalam pengajaran al-Qur�an melalui metode musyafahah ini dapat menghasilkanantara lain inklusi (merasa menjadi bagian suatu kelompok), kontrol terhadap pesan yang diterima oleh santri sebagai komunikan, afeksi, kasih sayang antara pelaku komunikasi, faktor pendukung dominan berada pada sosok komunikator sendiri dengan credibility yang ada dalam hal ini yaitu pengajar.Namun ada juga faktor yang datang dari komunikan seprti motivasi dan semangat yang tinggi, faktor penghambat juga beragam ada hambatan yang datang dari komunikator dan juga dari komunikan.