Fungsi pesta lomban sebagai media komunikasi rakyat masyarakat pesisir kabupaten Jepara dalam menyampaikan pesan dakwah

Main Author: AFRIYANTI, Iin
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Subjects:
Daftar Isi:
  • Jepara merupakan kabupaten paling utara di Propinsi Jawa Tengah, letaknya di bibir pantai utara. Walaupun demikian, masyarakat Jepara sebagian besar bermatapencaharian tukang kayu dan pengrajin ukiran. Terlepas dari pencaharian pokok, ada sebagian masyarakat Jepara, khususnya masyarakat pinggir pantai, merupakan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Salah satu wujud komunikasi massa masyarakat nelayan dalam ikatan shilaturrahmi adalah melalui tradisi Pesta Lomban. Pokok pertanyaan skripsi ini adalah bagaimana fungsi media komunikasi masyarakat pesisir Kabupaten Jepara dalam Pesta Lomban sebagai media penyiaran Islam? Pertanyaan turunannya adalah sejauh mana Pesta Lomban masuk kategori media rakyat yang mengangkat kearifan lokal? Apa fungsi komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat pesisir Kabupaten Jepara dalam Pesta Lomban? Serta apa fungsi Pesta Lomban dalam penyiaran Islam berdasarkan kearifan lokal?. Fungsi media komunikasi masyarakat pesisir dalam Pesta Lomban yaitu untuk meningkatkan solidaritas antara masyarakat dan pemerintah. Diadakannya Pesta Lomban untuk menyampaikan maksud syukur masyarakat kepada Allah SWT dengan simbol larung kepala kerbau ke tengah laut telah diberi do�a dahulu oleh modin. Setelah di larung, kepala kerbau kemudian diperebutkan oleh masyarakat untuk dimasak dan dimakan oleh keluarga ini sesuai dengan kearifan lokal. Komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat pesisir dan pemerintah menggunakan media rakyat yang dikemas dengan arif. Media rakyat memiliki berbagai fungsi antara lain adalah sebagai saluran alternatif; penyeimbang antara perkotaan dengan pinggiran; membantu menjembatani antara pusat dan pinggiran; pencegahan kekecewaan; fasilitas keswadayaan; berguna bagi umpan balik, sistem pemantauan, dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif deskriptif dengan memberi gambaran dahulu dan kemudian dianalisis secara apa adanya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, dan wawancara, serta dokumentasi. Setelah itu baru penulis menyimpulkan hasil temuan di lapangan. Pesta Lomban yang di dalamnya terdapat serangkaian kegiatan dengan menggunakan media larung kerbau dan ketupat, jelas ini tidak Islami apabila ditujukan selain kepada Allah SWT. Namun pemerintah dan ulama� mengemas media tersebut secara arif dengan memanjatkan do�a sebelum media tersebut digunakan. Pada upacara Pesta Lomban pemerintah menghimbau masyarakat agar terus bersyukur dan beribadah kepada Allah SWT, dalam kesempatan ini pula pemerintah menjelaskan program-progam demi kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan. Jadi Pesta Lomban merupakan media komunikasi antara masyarakat dan pemerintah. Dalam Pesta Lomban terdapat media komunikasi masyarakat pesisir. Media yang digunakan adalah kepala kerbau dan ketupat. fungsinya sebagai simbol maksud bersyukur terhadap Sang Khalik, serta terhadap sesama manusia, antara pemerintah dan masyarakat. Media ini menjadi bukti komunikasi sosial dan juga media penyiaran Islam.