Citra buruh perempuan dalam foto jurnalistik (analisis semiotik foto pameran beranda para buruh di rubrik Fotografi Harian Surat Kabar Republika Edisi 8 Mei 2013)
Main Author: | Arga Sumantri |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Foto jurnalistik merupakan sebuah medium penyampai pesan yang digunakan untuk menyampaikan fakta visual atas suatu realitas kepada masyarakat seluas-luasnya, bahkan sampai pada bagian paling �dalam� dari suatu peristiwa ataupun fenomena sosial budaya masyarakat yang terjadi. Dalam rangka memperingati hari buruh sedunia (MayDay), digelar sebuah pameran foto bertajuk Beranda Para Buruh yang dilaksanakan di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA). Menarik ketika Republika mengangkat kembali perihal pameran tersebut, 8 (delapan) dari 9 (sembilan) foto pameran Beranda Para Buruh yang dimuat di rubrik Fotografi, Republika, edisi 8 Mei 2013 adalah foto dengan tampilan objek buruh perempuan. Objek perempuan dalam medium visual kerap menjadi hal yang menarik bukan hanya dari segi estetika, namun juga pesan atas fakta-fakta sosial yang terjadi terhadap perempuan, dalam hal ini khususnya buruh perempuan di Indonesia. Latar di atas seraya memunculkan pertanyan tentang bagaimana sebenarnya citra buruh perempuan dalam foto jurnalistik di pameran Beranda Para Buruh yang dimuat di rubrik Fotografi, Republika, edisi 8 mei 2013? Dengan mengungkap, apa makna denotasi, makna konotasi, dan makna mitos yang terkandung dalam foto jurnalistik bertajuk Beranda Para Buruh di rubrik Fotografi, Republika, edisi 8 Mei 2013? Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Analisa foto dikaji dengan menggunakan metode penelitian semiotik Roland Barthes. Metode penelitian ini memberi titik tekan pada makna denotatif, konotatif, dan mitos. Selanjutnya penulis memperkaya temuan makna dengan mengarahkannya pada permasalahan buruh perempuan serta melihat permasalahan melalui perspektif feminisme sosialis. Dari data yang dikaji lewat semiotik Barthes, diperoleh beberapa data, yakni: Makna denotasi yang memberikan gambaran kepada masyarakat tentang buruh, khususnya buruh perempuan di Indonesia. Dari analisa makna konotasi mengungkapkan keadaan buruh perempuan yang berada pada banyak permasalahan yang membelit dalam kehidupannya. Dari analisa mitos, dapat diketahui bahwasanya dunia buruh perempuan di Indonesia masih sangatlah suram dan kelam. Banyaknya masalah yang dialami kaum buruh perempuan, upah yang masih rendah, tidak adanya tunjangan sosial, kekerasan baik dari segi beban kerja ataupun kekerasan seksual yang diterima kaum buruh perempuan, jika dilihat lewat perspektif feminisme sosialis, merupakan akibat integrasi ideologi patriarki dan sistem kapitalisme. Atas hasil penelitian ini juga kembali dibuktikan bahwasanya foto jurnalistik mampu mengungkapan objektifitas terhadap sebuah fenomena sosial budaya masyarakat yang terjadi. Foto-foto yang ditampilkan bukan hanya sebatas indah tanpa makna, melainkan penuh pesan tentang kondisi buruh perempuan di Indonesia yang secara umum masih tercitrakan kelam dan suram. Melalui fotofoto yang ditampilkan diharap dapat menjadi salah satu kontribusi para fotografer untuk turut serta dalam perjuangan memperbaiki nasib para buruh