Efektivitas peran International Committee Of The Red Cross (ICRC) dalam menangani masalah kekeringan di Kenya tahun 2008-2012
Main Author: | Astrid Issmulyati |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Keberadaan organisasi intemasional saat ini tidak hanya sebagai aktor komplementer, namun telah menjadi aktor yang ikut berkontribusi dalam menangani berbagai persoalan kemanusiaan intemasionaL Salah satu permasalahan yang menjadi bagian dari peran rezim organisasi intemasional adalah kekeringan di Kenya. Minimnya sumber daya air ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kenya yang mencapai lebih dari 32 juta orang dengan kepadatan 56 jiwa perkilometer, sehingga masalah air menjadi faktor mayoritas bagi pecahnya konflik pada masyarakat Kenya. Pada tahun 2002 ICRC dalam menangani masalah kemanusiaan intemasional masih diorientasikan pada penanganan korban perang, namun sejak tahun 2008 terjadi perluasan misi, termasuk dijadikannya maslaah kekeringan sebagai bagian dari penanganan ICRC. Peran ICRC dalam menangani masalah kekeringan di Kenya temyata tidak lepas dari tiga ketentuan, seperti yang ada dalam aturan organisasi ICRC itu sendiri. Peran pertama adalah pendekatan perundang-undangan yang diwujudkan melalui upaya ICRC dalam menerapkan berbagai kebijakan dan aturan-aturan yang mendukung perlindungan masyarakat korban kekeringan. Peran ICRC selanjutnya diwujudkan melalui pendekatan ekonomi yang diwujudkan melalui upaya ICRC dalam mengalokasikan bantuan-bantuan kemanusiaan untuk mendukung program pelayanan kesehatan dan pembangunan infrastruktur dan peran yang terakhir adalah pendekatan politik yang diwujudkan melalui upaya ICRC dalam menjadikan masalah kekeringan di Afrika Timur sebagai masalah regional dan intemasional yang dijalankan melalui lobi-lobi politik dan pembicaraan-pembicaraan dalam forum-forum formaL