Pengaruh variasi perlakuan bahan baku dan konsentrasi asam terhadap ekstraksi dan karakteristik pektin dari limbah kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana BBB)

Main Author: Qadrina Sufy
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Subjects:
Daftar Isi:
  • Pektin merupakan polimer alam dari kelompok polisakarida yang terdapat dalam jaringan tanaman, tersusun atas unit asam D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik ?(1-4). Pektin telah digunakan selama bertahun-tahun dalam industri farmasi, makanan, dan minuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi perlakuan bahan baku dan konsentrasi asam terhadap karakteristik pektin hasil ekstraksi dari limbah kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana BBB). Penelitian dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut HCl, lalu dilakukan pengendapan pektin dengan menambahkan aseton ke dalam filtrat hasil ekstraksi, kemudian endapan dicuci dengan etanol 96%, dan dikeringkan dalam oven suhu 400C untuk mendapatkan pektin kering. Variabel tetap dalam penelitian ini adalah suhu ekstraksi 900C selama 80 menit. Sedangkan variabel berubahnya adalah perlakuan bahan baku, yaitu bahan segar dan kering serta konsentrasi HCl 0,025 N; 0,05 N; dan 0,075 N. Karakteristik yang dianalisa adalah jumlah pektin yang dihasilkan, kadar air, kadar abu, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar galakturonat, derajat esterifikasi, dan viskositas larutan pektin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk menghasilkan pektin terbanyak dari masing-masing perlakuan bahan baku yaitu 10,3610 gram untuk bahan segar dan 8,0290 gram untuk bahan kering, diperoleh dengan ekstraksi menggunakan pelarut HCl 0,075 N, dengan karakteristik berturut-turut : kadar air 9,3165% dan 10,3501%; kadar abu 1,3592% dan 2,4770%; berat ekivalen 4752,7974 dan 4874,1837; kadar metoksil 3,8166% dan 3,7524%; kadar galakturonat 101,1200% dan 99,6591%; derajat esterifikasi 21,4284% dan 21,3770%; dan viskositas larutan pektin 1% 15,00 cPs dan 15,50 cPs.