Gambaran perilaku berisiko terinfeksi HIV/AIDS pada pasien napza di rumah sakit ketergantungan obat (RSKO) Jakarta tahun 2013
Main Author: | Naparudin |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penyalahgunaan NAPZA sebagai salah satu penyebab penyebaran penyakit HIV/AIDS yang meningkat dari tahun ke tahun. Beralihnya penggunaan NAPZA dari menghisap menuju penyuntikan yang dikenal sebagai Injecting Drugs User (IDU) menjadikan pengguna NAPZA sebagai subjek potensial tertular dan menularkan HIV melalui jarum suntik yang tidak steril atau dipakai secara bergantian. Survei Kemenkes RI menunjukan jumlah kasus baru HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat. Penelitian epidemiologi ini deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi HIV/AIDS pada pecandu NAPZA di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta Tahun 2013. Hasilnya didapatkan penderita HIV/AIDS (populasi penelitian) sebanyak 47 orang yang memiliki riwayat pecandu NAPZA. Semua responden pernah melakukan hubungan seksual dan mempunyai riwayat konsumsi NAPZA. Perilaku berisiko tersebut didominasi sebagian besar pada kelompok usia 26�35 tahun (66%), mayoritas dari mereka lulusan SMA (63,8%), lebih dari separuh responden dikategorikan pengetahuan kurang (68,1%), jenis NAPZA yang sering digunakan adalah heroin dengan pemakaian NAPZA jarum suntik (89,4%), dan perilaku seks tanpa menggunakan kondom (68,1%).