Analisis Framing Berita Pemenangan Pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno pada Pemilukada Banten 2011 dalam Surat Kabar Radar Banten dan Tangsel Pos
Main Author: | Oky Oktanianto |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Banten 2011 merupakan ajang pertarungan politik yang menarik untuk dicermati. Apalagi, kegiatan kampanye dalam perhelatan Pemilukada Banten 2011 mendapat sorotan tajam dari media massa sekaligus menyedot perhatian masyarakat. Surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos merupakan media lokal yang menaruh perhatian khusus terhadap hajatan demokrasi warga Banten itu. Keduanya pun memberitakan momen tersebut kepada khalayak, namun dengan pandangan yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana bentuk, perbandingan, serta keberpihakan frame surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos dalam pemberitaan kampanye pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno pada gelaran Pemilukada Banten 2011. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan yang dipakai adalah kualitatif dengan metode penelitian jenis analisis wacana framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Pan dan Kosicki memakai empat elemen struktural dalam teks berita sebagai perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Setiap media memiliki perspektif tertentu dalam membingkai peristiwa. Fakta-fakta yang terjadi dalam sebuah peristiwa dikonstruksi untuk menonjolkan atau memberi penekanan terhadap aspek tertentu sesuai kepentingan media. Dalam penerapannya, media massa menggunakan agenda tertentu mengenai apa yang harus dipikirkan oleh khalayaknya dengan memilih dan mengemas informasi yang dikehendaki. Setelah itu, khalayak membentuk persepsinya berdasarkan informasi yang diterimanya dari media massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa surat kabar Radar Banten dan Tangsel Pos memiliki perbedaan dari sisi pembingkaian berita. Radar Banten menempatkan sosok Atut sebagai pusat informasi yang berfungsi untuk membentuk frame secara keseluruhan. Atut dianggap sebagai faktor terpenting dan dapat menarik minat pembaca. Di sisi lain, Tangsel Pos lebih menonjolkan aspek kemeriahan kampanye Atut. Frame Tangsel Pos mendeskripsikan bahwa suasana kampanye lebih penting untuk diketahui oleh publik dibandingkan pada sosok pemimpin yang tepat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah surat kabar Radar Banten menempatkan banyak pernyataan dan kutipan dari Atut di dalam teks berita. Sementara itu, surat kabar Tangsel Pos tidak menempatkan pernyataan dan kutipan dari Atut, namun lebih menitikberatkan pada pemilihan fakta tertentu, yakni kemeriahan kampanye Atut. Radar Banten dan Tangsel Pos memiliki persamaan dari sisi keberpihakan, yakni bersikap pro dan berperan sebagai media pemenang kubu Atut. Hal ini terlihat dari pemakaian kata-kata dan penekanan fakta yang menggambarkan citra positif Atut