Aktivitas penghambatan alpha glukosidase in vitro kombinasi madu kaliandra dan ekstrak daun namnam (cynometra cauliflora L)
Main Author: | Lia Pratiwi |
---|---|
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
Fakultas Sains dan Teknologi
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Penyakit diabetes melitus adalah disfungsi metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Terapi antidiabetes oral atau OHO yaitu dengan menggunakan agen penghambat ?-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan ?-glukosidase dan golongan senyawa dari madu kaliandra, ekstrak daun namnam dan kombinasinya, serta hasil fraksinasi. Pengujian madu kaliandra dan ekstrak daun namnam sebagai agen penghambat ?-glukosidase pada penelitian ini meliputi uji total fenolik, uji total flavonoid, fraksinasi cair-cair dan uji aktivitas penghambatan ?-glukosidase secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun namnam memiliki kadar fenolik dan flavonoid tertinggi, yaitu sebesar 210,9418 � 1,0577 mg GAE/g sampel dan 12,6201 � 0,1799 mg QE/g sampel. Uji aktivitas penghambatan ?-glukosidase secara in vitro pada ekstrak daun namnam menunjukkan nilai IC50 sebesar 34,47 ppm, sedangkan madu kaliandra tidak menunjukkan aktivitas penghambatan ?-glukosidase. Hasil fraksinasi caircair menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan memiliki aktivitas penghambatan ?-glukosidase tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 8,46 ppm dibandingkan ekstrak etil asetat dan ekstrak n-butanol. Hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR pada ekstrak n-heksan mengandung gugus fungsi -OH terikat, regangan CH3, regangan CH2, C-H alifatik dan C-OH siklik yang memiliki kemiripan dengan golongan senyawa steroid. Senyawa aktif pada ekstrak etil asetat dan ekstrak n-butanol mengandung gugus fungsi �OH terikat, C=O, C=C, C-H alifatik, C-O, C-OH siklik dan cincin aromatik tersubtitusi yang memiliki kemiripan dengan gugus fungsi standar senyawa kuersetin