Perspektif hukum Islam tentang perkawinan terlarang dalam adat Jawa (studi di desa Grinting Kecamatan Bulakamba, kabupaten Brebes jawa Tengah)

Main Author: MUNAWAR
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Syariah dan Hukum
Subjects:
Daftar Isi:
  • Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui makna, praktik, dan pandangan Hukum Islam terhadap perkawinan terlarang menurut adat di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Masalah yang terkait dengan skripsi ini adalah masalah perkawinan adat terlarang yang disebabkan perhitungan hari kelahiran (weton) yang dianggap tidak sesuai atau tidak cocok dengan hitungan Jawa dan larangan perkawinan yang disebabkan karena hubungan kekerabatan. Selain itu, penulis ingin mengetahui apakah masyarakat masih mempercayai dan melaksanakan adat tersebut, maka besar harapan penulis agar masyarakat mengetahui tentang larangan perkawinan yang didasarkan pada Al- Qur?an dan hadits dan penjelasan pada Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan serta Kompilasi Hukum Islam. Untuk memperoleh pemahaman terhadap fenomena sosial dan kemanusiaan pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif, maka penulis menjadikan sample responden sebagai sumber penelitian, diantaranya adalah Sesepuh/Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Masyarakat, dan Pejabat KUA yang menjadi wilayah hukumnya. Pengolahan data yang digunakan adalah melakukan editing atau pemeriksaan kembali data yang diperoleh selanjutnya mengklasifikasikan data agar mudah dibaca dan dianalisis serta proses terakhir adalah mengambil kesimpulan dari penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat Desa Grinting secara umum masih meyakini dan melaksanakan perkawinan terlarang menurut adat Jawa yang berlaku di Desa Grinting. Namun, menurut hemat penulis bahwa perkawinan adat terlarang tersebut tidak sejalan dengan hukum Islam, sebab hukum tersebut tidak diatur dalam Nash dan tidak bisa dijadikan maslahah karena banyak terdapat unsur negatif dibanding positif.