Respon pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L. varietas bima) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) dan pupuk anorganik

Main Author: Lita Dwi Indriani
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Subjects:
Daftar Isi:
  • Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Pemakaian pupuk organik cair (POC) dalam budi daya bawang merah dapat menekan penggunaan pupuk anorganik berlebih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi bawang merah terhadap pemberian POC dan pupuk anorganik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama dosis POC (0 ml, 16,08 ml, dan 32,16 ml), faktor kedua pupuk anorganik dosis persentase berdasarkan rekomendasi 0%, 50%, dan 100%. POC diaplikasikan setiap minggu selama 8 kali, sedangkan pupuk anorganik diaplikasikan 7 hari setelah tanam (HST) dan 30 HST. Analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut DMRT. Hasil menunjukkan pemberian POC dan kombinasi kedua pupuk berpengaruh tidak nyata (P>0,05), sedangkan pemberian pupuk anorganik berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (P<0,01). Pemberian pupuk anorganik dosis 50% menghasilkan tanaman tertinggi (38,51 cm), jumlah daun terbanyak (48,13), jumlah umbi terbanyak (22,50), diameter umbi terbesar (24,18 mm), bobot basah umbi terberat (152,20 g), dan bobot kering umbi terberat (133,22 g). Kadar klorofil a tertinggi yaitu pemberian POC 32,16 ml + pupuk anorganik 100% (32,09 &#956;g/ml), sedangkan klorofil b dan total tertinggi POC 32,16 ml + pupuk anorganik 50% (53,01 &#956;g/ml) (81,66 &#956;g/ml). Respon pertumbuhan dan produksi bawang merah terbaik diperoleh pada pupuk anorganik dosis 50%.